Seorang pejabat pertahanan Korea Selatan dan perwakilan industri Polandia mengonfirmasi hal ini. Dengan demikian, Korsel secara resmi menyetujui setidaknya secara tidak langsung menyediakan komponen senjata ke Ukraina untuk perangnya melawan Rusia.
"Biro kontrol teknologi Defense Acquisition Program Administration (Dapa) meninjau dan menyetujui transfer sasis howitzer buatan Korea Selatan, kata Kim Hyoung-cheol, direktur divisi Eropa-Asia dari Biro Kerjasama Internasional.
"Kami meninjau semua dokumentasi dan kemungkinan masalah di dalam Dapa, lalu kami membuat keputusan untuk memberikan izin ekspor ke Polandia," katanya dilansir dari Malay Mail, Rabu, 8 Maret 2023.
Dia kemudian menekankan bahwa sikap pemerintah adalah tidak mentransfer sistem senjata ke Ukraina.
Baca juga: Ambil Sikap Netral, Swiss Menentang Ekspor Senjata ke Ukraina
Sementara itu, Jacek Matuszak, perwakilan dari Polska Grupa Zbrojeniowa (PGZ) negara Polandia, sebuah kelompok yang terdiri lebih dari 50 perusahaan persenjataan termasuk produsen Krab Huta Stalowa Wola, membenarkan bahwa mereka telah mendapat persetujuan dari Korea Selatan.
"Kami memperoleh persetujuan ini untuk Ukraina dan kami memperolehnya tahun lalu, sebelum menandatangani kontrak penjualan ke Ukraina," katanya.
Kementerian pertahanan Korea Selatan mencatat bahwa Krab mencakup komponen dari beberapa negara, dan transfer tersebut tidak melibatkan sistem senjata lengkap Korea Selatan.
Krab adalah howitzer self-propelled yang dibuat dengan menggabungkan sasis K9 Thunder Korea Selatan, turret British BAE Systems, meriam French Nexter Systems 155 milimeter, dan sistem pengendalian tembakan Polandia.
Menyusul invasi Rusia pada Februari tahun lalu, Polandia mengirim 18 Krab ke Ukraina pada Mei, dan kedua negara telah menandatangani pesanan untuk lusinan lagi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News