Space One meluncukan roket Kairos pada Maret 2024. (AFP)
Space One meluncukan roket Kairos pada Maret 2024. (AFP)

Space One Kembali Gagal Luncurkan Roket Kairos untuk Orbitkan Satelit

Willy Haryono • 18 Desember 2024 21:24
Tokyo: Perusahaan rintisan Space One asal Jepang kembali gagal meluncurkan roket Kairos untuk mengirimkan satelit ke orbit Bumi pada Rabu 18 Desember 2024. Ini merupakan kegagalan kedua setelah percobaan pertama pada Maret lalu. 
 
Mengutip dari Channel News Asia, Rabu 18 Desember 2024, kali ini, roket tersebut membawa lima satelit, termasuk milik Taiwan Space Agency, namun harus menghentikan misinya beberapa menit setelah peluncuran.
 
Ini merupakan upaya kedua Space One untuk menjadi perusahaan swasta pertama di Jepang yang berhasil mengorbitkan satelit. Sebelumnya, pada Maret, percobaan pertama mereka berakhir dengan ledakan di udara karena masalah teknis yang memaksa sistem penghancuran otomatis diaktifkan beberapa detik setelah peluncuran.

Para penonton yang berkumpul di dekat lokasi peluncuran menyampaikan kekecewaan mereka. "Saya sangat terkejut," ujar salah satu penonton kepada media setempat. "Saya benar-benar berharap roket ini bisa mencapai orbit."
 
Dalam pernyataannya, Space One mengonfirmasi bahwa roket Kairos menghentikan penerbangannya setelah sistemnya mendeteksi bahwa misi tidak dapat diselesaikan. 
 
"Roket diluncurkan, namun penerbangannya dihentikan setelah menilai misi sulit untuk dicapai," kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan bahwa penyebab kegagalan masih dalam investigasi lebih lanjut.
 
Space One, yang didirikan pada 2018, merupakan kolaborasi antara beberapa perusahaan besar seperti Canon Electronics, IHI Aerospace, Shimizu Construction, dan Bank Pembangunan Jepang. 

Teknologi Peluncuran JAXA

Perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan layanan peluncuran satelit dengan biaya lebih murah, guna memenuhi permintaan global yang terus meningkat dalam eksplorasi luar angkasa.
 
Pendekatan ini menggemakan kesuksesan SpaceX milik Elon Musk, yang telah menjalin kontrak dengan NASA dan Pentagon. Space One berharap dapat mengikuti jejak SpaceX, menawarkan peluncuran yang lebih terjangkau dan lebih sering dibandingkan peluncuran oleh pemerintah.
 
Sementara itu, Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) juga terus mengembangkan teknologi peluncurannya. Sistem peluncuran generasi terbaru mereka, H3, mengalami beberapa kegagalan sebelum akhirnya sukses diluncurkan pada Februari tahun ini. 
 
Selain itu, JAXA berhasil mendaratkan sebuah wahana tanpa awak di Bulan, menjadikan Jepang negara kelima yang mencapai pendaratan lunak di permukaan Bulan, meskipun pendaratan tersebut terjadi dalam posisi miring.
 
Namun, proyek JAXA lainnya juga menghadapi tantangan. Roket berbahan bakar padat Epsilon S terpaksa ditunda peluncurannya setelah tes mesin baru-baru ini memicu kebakaran besar. (Muhammad Reyhansyah)
 
Baca juga:  Gunakan Roket Long March 2D, Tiongkok Tempatkan Satelit Baru di Orbit
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan