Kapal Kazu I yang membawa 24 penumpang, termasuk dua anak-anak dan dua kru, mengirimkan sinyal darurat pada Sabtu sore. Kru mengatakan kapal mereka kemasukan air dan perlahan-lahan tenggelam.
Sebanyak 10 orang dari kapal Kazu Iditemukan dan dipastikan tewas pada Minggu dini hari, dan penjaga pantai mengatakan pihaknya menemukan jenazah seorang anak malam itu. Kematian sang bocah dikonfirmasi pada Senin pagi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: 10 Orang dari Kapal Wisata Jepang yang Hilang Dikonfirmasi Meninggal
"Kapal itu mengirimkan sinyal darurat dari lepas pantai Semenanjung Shiretoko, yang mendorong dimulainya operasi pencarian dan penyelamatan," demikian dikutip dari AFP, Senin, 25 April 2022.
Namun lokasi yang terpencil dan kondisi yang buruk membuat kapal dan pesawat penjaga pantai Jepang membutuhkan waktu beberapa jam untuk tiba di lokasi.
Semua orang di kapal dilaporkan mengenakan jaket pelampung, tetapi harapan untuk selamat memudar dengan cepat mengingat suhu dingin di wilayah tersebut, yang diperkirakan mencapai dua hingga tiga derajat Celcius.
Kazu I berangkat pada Sabtu pagi di Semenanjung Shiretoko, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang dikenal dengan lingkungan alamnya yang asri. Beragam satwa liar juga berada di lokasi tersebut.
Tur wisata Kazu I tetap berjalan meski angin kencang dan gelombang tinggi membuat beberapa kapal nelayan lokal kembali ke pantai.
Pasukan Pertahanan Diri Jepang dan kepolisian, beserta beberapa kapal nelayan lokal, membantu dalam operasi pencarian.
"Kementerian transportasi telah mengirim pejabat ke perusahaan yang mengoperasikan kapal wisata (Kazu I) untuk menentukan apakah mereka beroperasi sesuai pedoman keselamatan, dan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu," kata juru bicara kementerian tersebut.
"Operasi penyelamatan tertunda karena gelombang laut yang ganas. Kapal-kapal pencari baru bisa tiba di lokasi sekitar lebih dari empat jam setelah sinyal marabahaya dikirim," sambungnya.
Para korban tewas belum dapat diidentifikasi, meskipun otoritas Jepang mengatakan mereka terdiri dari tujuh pria, tiga wanita dan kini seorang anak.
Juni lalu, Kazu I sempat kandas di perairan dangkal tahun lalu, tetapi mampu membebaskan diri dan kembali ke pelabuhan. Kapten kapal kala itu diselidiki karena dinilai lalai.