Kondisi mengerikan di kamp-kamp pengungsi Bangladesh mendorong ratusan orang setiap tahun untuk membayar penyelundup untuk keluar dari negara itu.
Pukat nelayan berangkat saat matahari terbit dan menuju Malaysia sebelum mengalami masalah di Teluk Benggala. Dua kapal pencari penjaga pantai berebut menyelamatkan orang yang selamat.
Polisi mengatakan setidaknya tiga mayat telah terdampar di pantai kota Halbunia.
Baca juga: Yuk Tengok Tiga Usul Indonesia untuk Bantu Pengungsi Rohingya
"Kami menemukan mayat-mayat itu. Mereka adalah tiga wanita muda Rohingya berusia antara 18 dan 20 tahun," kata Inspektur Polisi Nur Mohammad, dikutip dari Malay Mail.
Komandan stasiun penjaga pantai Ashiq Ahmed mengatakan kapal itu diyakini membawa sekitar 65 orang setelah berhenti di beberapa kota pantai sebelum berangkat.
"Kami telah menyelamatkan 45 orang termasuk 41 pengungsi Rohingya dan empat warga Bangladesh," ujarnya.
"Hampir 20 orang masih hilang. Operasi penyelamatan masih berlangsung," imbuh dia.
Kapal itu tenggelam di lepas pantai distrik Cox's Bazar, dekat lokasi kamp-kamp luas yang menampung sekitar satu juta pengungsi Rohingya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id