Ambisi ini membuat Indonesia memimpin dalam aksi iklim.
"Saya sangat senang bahwa para menteri kami hari ini mengumumkan dukungan baru Inggris untuk prioritas Indonesia di bidang ini," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, dikutip dari pernyataan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu, 3 November 2021.
Sebagai pemilik hutan hujan utuh terbesar ketiga di dunia, hampir sepertiga hutan bakau dunia, dan sepertiga lahan hutan gambut tropis dunia, komitmen Indonesia ini dinilai dapat membuat perbedaan besar terhadap upaya global mengatasi perubahan iklim.
Kerja sama ini akan berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi, membantu mendukung Pemerintah Indonesia dalam upayanya melindungi dan memulihkan hutan serta keanekaragaman hayati nusantara yang signifikan secara global.
Kerja sama ini juga dapat mengatasi penyebab utama deforestasi dan degradasi lahan, serta mendorong pertumbuhan rendah karbon yang tangguh.
Baca juga: Kepada Jokowi, PM Boris Johnson akan Siapkan Kredit Ekspor untuk RI
"Kami bangga dengan kemitraan jangka panjang kami dengan Indonesia dalam kehutanan dan tata guna lahan selama lebih dari 20 tahun," lanjut Jenkins.
Owen menjelaskan bahwa Inggris juga melanjutkan kerjasama erat melalui inisiatif baru seperti menjadi Ketua Bersama dalam dialog Forests, Agriculture and Commodities Trade (FACT), untuk mendukung perdagangan komoditas global yang berkelanjutan.
"Saya berterima kasih kepada Indonesia karena telah menjadi contoh yang luar biasa, dan menantikan contoh-contoh baik lainnya dari Indonesia agar bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain," lanjutnya.
Pendanaan Inggris untuk Indonesia ini diumumkan sebagai bagian dari pendanaan Inggris yangRp30 miliar untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi secara global. Hal ini diumumkan sebagai bagian dari Kepresidenan Inggris untuk COP26 dan perjuangan global melawan perubahan iklim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News