AS tangkap analis intelijen yang dituduh menjual rencana militer untuk Taiwan. (AFP)
AS tangkap analis intelijen yang dituduh menjual rencana militer untuk Taiwan. (AFP)

Dituduh Jual Rencana Militer untuk Taiwan, AS Tangkap Analis Intelijen

Marcheilla Ariesta • 08 Maret 2024 23:40
Washington: Amerika Serikat (AS) menangkap dan mendakwa seorang analis intelijen karena menjual rencana militer Amerika di Taiwan untuk digunakan jika negara kepulauan itu diserang militer.
 
Korbein Schultz, seorang prajurit Angkatan Darat AS dan analis intelijen, ditangkap pada Kamis, 7 Maret dan didakwa berkonspirasi untuk mendapat dan mengungkap informasi pertahanan nasional.
 
"Dia juga mengekspor data teknis terkait artikel pertahanan tanpa izin, konspirasi untuk mengekspor artikel pertahanan tanpa izin, dan penyuapan seorang pejabat publik," kata Kementerian Kehakiman AS, dikutip dari Anadolu, Jumat, 8 Maret 2024.

Schultz, yang ditangkap di Fort Campbell, yang terletak di negara bagian Kentucky dan Tennessee, menikmati izin keamanan yang sangat rahasia.
 
Seorang tersangka konspirator yang disebutkan dalam dakwaan dikatakan tinggal di Hong Kong dan “bekerja di sebuah perusahaan konsultan geopolitik yang berbasis di luar negeri.”
 
Dari Juni 2022 hingga saat penangkapannya, dakwaan pengadilan mengklaim Schultz berkonspirasi dengan orang ini “untuk mengungkapkan dokumen, tulisan, rencana, peta, catatan, dan foto yang berkaitan dengan pertahanan negara serta informasi yang berkaitan dengan pertahanan negara.”
 
"Materi semacam itu dapat digunakan untuk merugikan Amerika Serikat atau digunakan untuk keuntungan negara asing," kata dakwaan pengadilan tersebut.
 
Schultz dikatakan telah menerima USD42.000 dalam 14 pembayaran karena mengungkapkan rahasia kepada perekrut asing.
 
Taiwan baru-baru ini menjadi semakin penting dalam persaingan negara-negara besar di Asia-Pasifik, karena AS mendukung negara kepulauan yang memiliki pemerintahan independen tersebut, yang oleh Tiongkok disebut sebagai “provinsi yang memisahkan diri.”
 
Washington telah memasok senjata dan amunisi ke Taiwan senilai miliaran dolar sementara beberapa personel pasukan khusus Amerika juga telah dikerahkan di sana.
 
Secara terpisah, Tiongkok pada hari ini mengatakan, pihaknya selalu mementingkan perlindungan kekayaan intelektual, sambil menentang tindakan AS yang menekan perusahaan dan warga negara Tiongkok.
 
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menanggapi laporan yang menyebutkan seorang warga negara Tiongkok ditangkap di AS karena dugaan pencurian data Google AI.
 
“Tiongkok akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan dan warga negara Tiongkok,” pungkas juru bicara Kemenlu Tiongkok Mao Ning.
 
Baca juga: Taiwan Berterima Kasih kepada AS atas Dukungan Perdamaian Lintas Selat
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan