Helikopter serang Korea Selatan mengerahkan suar dan kendaraan lapis baja, meniupkan asap putih ke udara saat tank tempur utama, pengangkut personel lapis baja, dan kendaraan militer lainnya melintasi jembatan di atas Sungai Namhan dekat Yeoju, selatan Seoul.
Latihan tersebut melibatkan pasukan "penyerang" lapis baja dari Divisi Mobile ke-11 tentara Korea Selatan, yang berpartisipasi dalam latihan lapangan Hoguk 22 selama 12 hari.
"Mereka akan melintasi jembatan yang didirikan oleh unit teknik Korea Selatan dan AS," kata militer Korsel, dilansir dari Malay Mail.
Korea Utara mengutuk latihan tersebut, dan telah melakukan uji coba roket serta artileri sebagai responsnya. Namun, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan, latihan itu hanya bersifat defensif.
Sekitar 1.000 tentara Korea Selatan dan AS berpartisipasi pada latihan Rabu ini. Latihan juga diikuti sekitar 50 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, jet tempur KF-16, helikopter serang Apache dan Cobra, dan lebih dari 140 peralatan teknik seperti unit jembatan terapung, menurut Kementerian Pertahanan Korsel.
Di dekatnya, warga bermain ski air dan melintas di jalur sepeda tepi sungai.
"Latihan tersebut mensimulasikan apa yang disebut penyeberangan celah basah, jargon militer untuk setiap rintangan air seperti sungai," kata Kapten Sean Kasprisin, komandan kompi Batalyon Insinyur ke-11 Angkatan Darat AS.
Ia menyebutnya sebagai pelatihan yang sulit dan realistis.
Dalam perang, operasi semacam itu mungkin diperlukan jika jembatan dihancurkan musuh, atau jika tentara ingin mengejutkan lawannya dengan menyeberang dari jembatan atau jalan yang sudah ada.
"Mengembangkan kemampuan penyeberangan sungai merupakan faktor kunci yang dapat membuat atau menghancurkan operasi masa perang, mengingat geografi semenanjung Korea yang dipenuhi sungai," kata Letnan Kolonel Won Seong-hoon dari Brigade Insinyur ke-7 Korea Selatan.
Baca: Total 250 Peluru Ditembakkan ke Laut, Mau Heran Tapi Ini Korut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News