Foto satelit memperlihatkan situs Punggye-ri milik Korut. (AFP PHOTO / CNES AND Airbus Defense & Space and 38 North / Handout)
Foto satelit memperlihatkan situs Punggye-ri milik Korut. (AFP PHOTO / CNES AND Airbus Defense & Space and 38 North / Handout)

Korsel Sebut Korut Mungkin Lakukan Tes Nuklir di 'Hari Kemenangan'

Willy Haryono • 26 Juli 2022 10:18
Seoul: Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Kwon Young-se mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) bisa saja melakukan tes nuklir dalam peringatan "Hari Kemenangan" pekan ini. "Saya rasa ada kemungkinan ke arah sana," kata Kwon, dikutip dari Yonhap News Agency, Selasa, 26 Juli 2022.
 
Korut akan memperingati gencatan senjata Perang Korea 1953 pada Rabu besok. Pyongyang menyebut libur nasional 27 Juli sebagai Hari Kemenangan dalam Perang Pembebasan Tanah Air, atau disingkat Hari Kemenangan.
 
Kwon, yang merupakan tokoh utama penghubung komunikasi kedua Korea, juga mengatakan bahwa Korut berencana menggear sebuah konferensi nasional veteran perang dalam beberapa hari ke depan.

Perhatian Korsel tertuju kepada apakah pemimpin Korut Kim Jong-un akan menghadiri acara peringatan hari kemenangan atau konferensi veteran di Pyongyang. Kim sudah tidak lagi terlihat di hadapan publik sejak lebih dari dua pekan lalu.
 
Korut melakukan tes nuklir keenam dan terakhirnya pada September 2017. Menurut komunitas intelijen Korsel dan Amerika Serikat (AS), Korut telah menyelesaikan segala persiapan untuk melakukan tes nuklir bawah tanah di situs Punggye-ri.
 
Sebelumnya, Kwon mengatakan bahwa Korsel akan mendorong 'struktur baru' terkait dialog antar-Korea. Dorongan ini diperlukan agar upaya diskusi langsung masalah denuklirisasi dapat kembali dilakukan.
 
Ia menegaskan kembali komitmen Seoul untuk mendorong pengembangan hubungan antar-Korea berdasarkan semua perjanjian yang ada antara kedua belah pihak.
 
"Pemerintah (Presiden) Yoon Suk-yeol akan membuka jalan baru untuk pengembangan hubungan Selatan-Utara yang berkelanjutan, berpegang pada dasar-dasar menghormati semua perjanjian antar-Korea dari pemerintah sebelumnya," ucapnya.
 
Baca:  Korsel Dorong 'Struktur Baru' untuk Dialog Denuklirisasi dengan Korut
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan