Mengutip dari laman TRT World, Selasa, 23 Januari 2024, gempa terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari di kedalaman 13 kilometer di wilayah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Tiongkok, sekitar 140 kilometer dari sebelah barat kota Aksu.
Seorang warga mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa orang-orang bergegas keluar untuk menyelamatkan diri di tengah guncangan, meski suhu pagi hari sangat dingin berkisar -10 derajat Celcius.
Orang-orang juga meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di jalan di ibu kota Kirgistan, Bishkek, menurut seorang reporter AFP, setelah gempa tersebut menyebabkan dinding berguncang dan perabotan bergeser.
Terasa di India dan Kazakhstan
Saluran televisi lokal di ibu kota India, New Delhi, melaporkan gempa kuat terjadi di kota tersebut, yang berjarak sekitar 1.400 kilometer. Pusat gempa berada di Kabupaten Wushi, lapor Xinhua.Pada jam-jam berikutnya, serangkaian gempa bumi terjadi di wilayah tersebut, dengan kekuatan mencapai magnitudo 5,5. USGS mengatakan kemungkinan adanya korban jiwa, meski sejauh ini belum ada laporan kematian dari daerah pegunungan dan pedesaan tempat gempa terjadi.
"Kerusakan besar mungkin terjadi," kata USGS.
Pihak berwenang di Kazakhstan juga melaporkan adanya gempa, dan sejauh ini belum ada korban jiwa atau kerusakan besar yang terkonfirmasi.
Di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, warga berbondong-bondong keluar setelah gempa terjadi, menurut foto yang diunggah di media sosial dan kantor berita lokal.
Gempa Dahsyat di Tiongkok
Gempa bumi yang terjadi pada Selasa dini hari ini terjadi sehari setelah tanah longsor mengubur puluhan orang dan menewaskan sedikitnya delapan orang di barat daya Tiongkok.Gempa di bulan Desember di barat laut Tiongkok telah menewaskan 148 orang dan membuat ribuan orang mengungsi di provinsi Gansu.
Guncangan tersebut merupakan yang paling mematikan di Tiongkok sejak tahun 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di provinsi barat daya Yunnan.
Dalam gempa bumi yang terjadi di bulan Desember, suhu di bawah nol membuat operasi bantuan yang diluncurkan Tiongkok menjadi lebih menantang, dengan para penyintas berkerumun di sekitar api unggun di luar ruangan agar tubuh mereka tetap hangat.
Baca juga: 2 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Tiongkok, 47 Lainnya Masih Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News