Pertemuan tiga hari yang dimulai pada Senin kemarin adalah acara internasional penting pertama di Kashmir sejak New Delhi mencabut status semi-otonomi di wilayah mayoritas Muslim itu pada 2019.
Otoritas India berharap pertemuan G20 di Kashmir dapat menunjukkan bahwa perubahan status empat tahun lalu yang diperdebatkan itu kini telah membawa perdamaian dan kemakmuran.
Mengutip dari TRT World, Selasa, 22 Mei 2023, baik Tiongkok maupun Pakistan telah mengecam penyelenggaraan G20 di Kashmir, yang terbagi antara wilayah India dan Pakistan. Kedua negara sama-sama mengeklaim penuh Kashmir.
Tiongkok, negara yang memiliki sengketa teritorialnya sendiri dengan India, menolak hadir di Kashmir. Delegasi lain dari Pakistan, Turki, India dan Arab Saudi kemungkinan juga tidak akan hadir.
Dalam pidatonya kepada anggota parlemen di Kashmir wilayah Pakistan pada Senin kemarin, Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto Zardari mengatakan bahwa pertemuan G20 di Srinagar adalah "tampilan arogansi India di panggung dunia" dan kawasan itu "telah menjadi penjara terbuka" bagi penduduknya.
Selama beberapa dekade, sebuah gerakan yang mencari kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan di Kashmir telah tewas puluhan ribu warga sipil, tentara dan pemberontak.
Tetapi India ingin menunjukkan bahwa "kenormalan dan perdamaian" telah kembali ke Kashmir, setelah langkah kontroversial New Delhi di tahun 2019 dan juga pemberlakuan penguncian (lockdown) yang cukup lama.
Sejumlah kritikus mengatakan bahwa Pemerintah India telah mengkriminalisasi perbedaan pendapat, mengekang kebebasan media, dan juga membatasi protes publik di Kashmir.
Sejak lockdown, sebagian besar pemberontak di Kashmir India telah dihancurkan, meski sejumlah pemuda terus mengangkat senjata. Tren angka kematian tahunan dalam berbagai konflik di Kashmir telah menunjukkan tren menurun, dengan hanya 253 kematian tahun lalu.
Baca juga: Meski Dikritik Tiongkok dan Pakistan, India Tetap Gelar Pertemuan G20 di Kashmir
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News