Kritik tersebut muncul setelah Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan awal pekan ini bahwa Prancis akan melakukan pengawasan terhadap aktivitas maritim ilegal, termasuk transfer antarkapal berbendera Korut, dengan menggunakan pesawat dari Pangkalan Udara Futenma di Okinawa, Jepang.
"Langkah ini merupakan diplomasi kapal perang yang sudah ketinggalan zaman," kata Ryu Kyong-chol, seorang peneliti di Asosiasi Korea-Eropa Utara dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh media pemerintah, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ryu juga mendesak Prancis untuk menghentikan 'tindakan berbahaya' yang mengancam perdamaian di kawasan.
Pada Senin lalu, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan ini menandai keempat kalinya kegiatan semacam itu dilakukan sejak tahun 2019.
Awal tahun ini, media pemerintah Korea Utara juga mengecam Prancis atas latihan udara bersama yang dilakukan dengan Korea Selatan, dan mencapnya sebagai 'provokasi militer'.
"Prancis, yang dilanda konflik serius akibat perpecahan sosial, lebih baik fokus pada masalah di dalam negeri," kata KCNA pada Agustus lalu, yang juga memuat pernyataan Ryu.
Baca juga: Korea Utara Kecam Badan Nuklir PBB sebagai Corong Amerika Serikat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News