Namun, tahun ini pameran tersebut tidak bisa digelar karena adanya pembatasan akibat virus korona (covid-19) dan undang-undang keamanan nasional yang diterapkan meluas di Hong Kong.
Januari tahun lalu, pameran Imlek Hong Kong menjual berbagai barang yang membawa slogan pro-demokrasi, mulai dari tas jinjing, kaos, hingga tatakan gelas.
Namun, protes menguap ketika pandemi virus korona mencegah adanya pertemuan besar. Di tengah pandemi, Tiongkok memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang meluas dan otoritas Hong Kong mulai menangkap aktivis dan politisi oposisi dengan UU tersebut.
Kamis, 11 Februari 2021 dini hari waktu setempat, hanya terlihat beberapa orang berbelanja bunga di Victoria Park. Biasanya kawasan ini dipenuhi penduduk yang berbelanja.
Otoritas terlihat mengawasi kerumunan dan pemeriksaan suhu tubuh adalah hal yang wajib dilakukan.
"Tahun depan saya berharap semuanya akan lebih baik," kata Peter Luk, seorang pensiunan yang merupakan pelanggan tetap pameran di Victoria.
"Kita harus memiliki segala macam hal, baik barang politik, makan, mainan, dan bunga. Semuanya," kata dia, dilansir dari Malay Mail.
Baca juga: Bebas Covid-19, Warga Wuhan Nikmati Belanja Persiapan Imlek
Namun, ada juga yang menyukai suasana kali ini, seperti profesional hukum, Clare Zhou. Ia mengatakan sangat menikmati pengalaman tersebut.
"Ini sangat bagus, damai. Ini adalah festival musim semi. Tidak ada yang menginginkan konflik dan apapun yang berbau politik," imbuhnya.
Hong Kong berencana untuk melonggarkan beberapa pembatasan virus korona mulai 18 Februari. Pelonggaran akan dimulai dengan membuka kembali fasilitas olahraga dan hiburan, serta memperpanjang jam makan hingga pukul 22.00.
Program vaksinasi juga diharapkan dimulai pada akhir bulan ini. Kota berpenduduk 7,5 juta orang itu telah mencatat sekitar 10.700 infeksi dan 188 kematian sejak Januari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News