Mantan menlu Jepang Fumio Kishida. (AFP)
Mantan menlu Jepang Fumio Kishida. (AFP)

Dikenal Lembut dan Baik Hati, Fumio Kishida Menjadi PM Jepang

Willy Haryono • 29 September 2021 14:33
Tokyo: Fumio Kishida akan menjadi perdana menteri baru Jepang setelah menang dalam pemilihan internal partai berkuasa, Partai Liberal Demokrat (LDP), di Tokyo, Rabu, 29 September 2021. Mantan menteri luar negeri Jepang itu berhasil menyisihkan tiga kandidat lain, termasuk rival terdekatnya, Menteri Vaksinasi Taro Kono.
 
Siapa sebenarnya Kishida? Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati di dunia perpolitikan Jepang. Sejumlah pihak bahkan memandangnya terlalu lembut sebagai seorang politisi.
 
Baca:  Fumio Kishida Akan Gantikan Yoshihide Suga sebagai PM Jepang

Berbeda dari kebanyakan jajaran politisi Jepang yang lulus dari Universitas Tokyo, Kishida sudah pernah tiga kali mencoba masuk ke universitas tersebut dan ketiganya berakhir gagal. Ia akhirnya memilih masuk ke Universitas Waseda. Di sana, ia sempat mencoba mengembangkan hobinya di dunia baseball.
 
Lulus kuliah, ia mempelajari seni bernegosiasi saat bekerja di bank LTCB. Pelajaran yang ia dapat kemudian diaplikasikan ke dunia politik, saat dirinya bergabung ke parlemen Jepang bersama Shinzo Abe di tahun 1993
 
Kishida pernah menjadi menteri urusan Okinawa antara 2007 dan 2008 saat Abe menjalankan periode pertama kepemimpinannya sebagai PM Jepang. Kishida tetap menjabat posisi tersebut di bawah Yasuo Fukuda yang mendepak Abe.
 
Saat Abe kembali berkuasa pada Desember 2012, Kishida kembali digandeng dan dijadikan menteri luar negeri Jepang. Kishida sempat akan menjadi menlu dengan masa jabatan terpanjang di Jepang, namun ia memilih mundur dari pos tersebut -- dan juga jabatan menteri pertahanan -- di tahun 2017 untuk memimpin Dewan Riset Kebijakan LDP.
 
Selama kepemimpinannya, Kishida bertanggung jawab atas perjanjian "final dan tak tergantikan" dengan Korea Selatan mengenai "wanita penghibur" di era perang dunia. Isu tersebut sudah sejak lama memicu ketegangan antar Jepang dan Korsel.
 
 

Pada 2016, Kishida pernah bertemu Menlu AS kala itu, John Kerry, dalam pertemuan G7 d Hiroshima. Kishida dipandang sebagai tokoh krusial yang membukakan jalan bagi Barack Obama untuk mengunjungi Hiroshima usai KTT G7. Obama pun menjadi presiden pertama AS yang pernah mengunjungi kota tersebut.
 
Tahun lalu, Kishida menjadi kandidat ketua LDP, namun kalah dari Yoshihide Suga. Setelah kekalahan itu, Kishida dinilai menjadi lebih "kuat" dan lebih "bersemangat" walau sempat dianggap sebagai politikus yang "biasa-biasa saja."
 
"Kishida adalah pria yang baik. Setelah kalah tahun lalu, sulit baginya untuk menentukan apakah akan mencoba lagi," tutur politikus bernama Yoshimasa Hayashi.
 
"Tapi kali ini, kepribadiannya sedikit berubah. Saat ini memutuskan maju, ia menjadi sosok petarung ketimbang pria lembut yang hanya bekerja mengikuti arus," sambungnya.
 
Sekarang, Kishida menjadi ketua LDP. Ia akan menjadi wajah partai menjelang pemilu nasional Jepang, yang kemungkinan digelar pada 7 atau 14 November mendatang.
 
Kishida mengalahkan Taro Kono, seorang tokoh vokal dengan latar belakang pendidikan di Amerika Serikat, 257 berbanding 170 suara. Kemenangannya dipastikan dalam pemungutan suara putaran kedua yang didominasi anggota parlemen LDP.
 
Baik publik maupun anggota partai tidak menunjukkan banyak dukungan untuk Kishida. Tapi sayap konservatif partai, yang mendominasi Parlemen, lebih memilih Kishida daripada Kono. Padahal Kono lebih dikenal belakangan ini, karena ia adalah menteri yang bertanggung jawab atas program vaksinasi Covid-19 di Jepang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan