Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: AFP
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: AFP

Covid-19 Makin Parah, PM India Tetap Renovasi Kompleks Parlemen

Marcheilla Ariesta • 07 Mei 2021 16:27
New Delhi: India tengah mengalami krisis virus korona (covid-19) yang parah, termasuk di ibu kota New Delhi. Namun, Perdana Menteri Narendra Modi terus melanjutkan program renovasi kompleks parlemen dengan biaya hingga USD1,8 miliar (setara Rp25,6 triliun).
 
Pemerintah India memasukkan proyek pembangunan ke dalam kategori layanan esensial. Dengan kategori tersebut, pembangunan tetap diizinkan walau sebagian besar proyek lain dihentikan.
 
Baca: PM India di Bawah Tekanan untuk Terapkan Lockdown Ketat.

Terkait hal tersebut, dua warga India mengajukan tuntutan ke Pengadilan Tinggi Delhi. Mereka mencoba menghentikan pembangunan yang terus berlanjut di tengah wabah gelombang kedua covid-19 ini.
 
Dalam tuntutan tersebut, kedua warga India itu mengatakan pembangunan gedung parlemen bukan layanan penting. Proyek konstruksi juga dianggap dapat menjadi klaster penyebaran covid-19.
 
Pengadilan Tinggi menawarkan sidang kasus tersebut digelar akhir bulan ini. Namun, para penuntut membawa perkara tersebut ke Mahkamah Agung.
 
"Karena ada masalah kesehatan masyarakat sekarang ini, penundaan (persidangan) dapat merugikan kepentingan publik yang lebih besar," ucap pengacara penuntut, Nitin Saluja, dilansir dari CNN, Jumat, 7 Mei 2021.
 
Mereka mengatakan kasus tersebut kemungkinan akan disidangkan hari ini.
 
Baca: India Sumbang 46% dari Kasus Baru Covid-19 Dunia.
 
Sebelum pandemi covid-19 gelombang kedua menyerang India, renovasi Central Vista dianggap sebagai proyek kontroversial. Para pengamat menganggap pembangunan kembali akan mengorbankan sejarah dan warisan budaya.
 
Namun, para pendukung menganggap renovasi di lahan seluas 35 hektar itu mengatakan bahwa proyek itu diperlukan lantaran bangunan yang berusia seabad itu sudah usang.
 
Sementara itu, India per hari ini melaporkan 414.188 kasus covid-19 baru dalam 24 jam terakhir. Sementara 3.915 orang meninggal akibat covid-19 di negara itu, membuat total kasus kematian mencapai 234.083.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan