Ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul pada Kamis kemarin menewaskan setidaknya 183 orang, termasuk 13 personel militer Amerika Serikat.
"Ali Reza Ahmadi, seorang reporter untuk media Raha News Agency dan Najma Sadeqi, mantan presenter televisi Jahan-e-Sihat, tewas dalam serangan di bandara Kabul," tulis AFJC di Twitter, dikutip dari laman Xinhua.
Selain menewaskan 183 orang, ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul juga melukai sekitar 200 lainnya. Serangan tersebut diklaim oleh Islamic State Khorasan (ISIS-K), grup afiliasi ISIS di Afghanistan.
Sebagian besar korban serangan tersebut adalah perempuan dan anak-anak yang sedang menanti untuk dievakuasi dari Afghanistan.
Lebih dari 100 jurnalis tewas dibunuh di Afghanistan dalam dua dekade terakhir, menjadikannya sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi awak media.
Dilansir dari Washington Post, seorang militan ISIS disebut menembus penghalang keamanan di sekitar bandara Kabul, masuk ke kerumunan warga sipil dan pasukan AS, kemudian meledakkan diri.
Situs Amaq terafiliasi ISIS mengeluarkan klaim ledakan Kabul. Amaq menunjukkan foto penyerang berdiri di depan bendera ISIS berwarna hitam.
Sementara itu, AS tetap melanjutkan misi evakuasi dari Afghanistan meski adanya ancaman serangan susulan di Kabul. Misi evakuasi akan dilanjutkan hingga momen terakhir, yakni 31 Agustus mendatang.
Baca: Biden Ingatkan Ancaman Serangan Lanjutan di Bandara Kabul
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News