Pernyataan dari media pemerintah itu muncul sehari setelah militer Korea Selatan melaporkan yakin Korut menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) di lepas pantai timurnnya.
Sementara itu, Gedung Putih mendesak Pyongyang menahan diri dari provokasi lebih lanjut. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, Amerika Serikat (AS) tetap terbuka untuk terlibat secara diplomatik dengan Korut atas program senjatanya.
Namun, sejauh ini Pyongyang menolak tawaran tersebut. Mereka menuduh AS dan Korsel membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka.
"SLBM tipe baru diluncurkan dari kapal selam yang sama yang terlibat dalam uji coba SLBM lama pada 2016," kata KCNA.
Baca juga: Korsel Buka Pameran Senjata, Korut Luncurkan Rudal
Korea Utara memiliki armada besar kapal selam tua, tetapi belum mengerahkan kapal selam rudal balistik operasional di luar kapal eksperimental kelas Gorae yang digunakan dalam pengujian.
Foto-foto yang dirilis oleh KCNA tampaknya menunjukkan rudal yang lebih tipis dan lebih kecil dari desain SLBM Korea Utara sebelumnya.
SLBM yang lebih kecil dapat berarti lebih banyak rudal yang disimpan di satu kapal selam, meskipun dengan jangkauan yang lebih pendek. Hal ini berpotensi menempatkan Korea Utara yang bersenjata nuklir lebih dekat untuk menerjunkan kapal selam rudal balistik operasional (SSB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News