Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka mulai pukul 09.00 hingga 19.00 waktu setempat. Sebelum TPS dibuka, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melaksanakan apel pagi.
Salah satu pemilih pemula, Dominique Amadea Vanessa, 21, mengatakan bahwa Pemilu 2024 merupakan kesempatan perdananya untuk menggunakan hak pilih di luar negeri.
"Saya antusias karena ini kan pertama kalinya ikut pesta demokrasi Indonesia dan berkontribusi untuk memilih pemimpin berikutnya," kata Amadea, seperti dikutip dari Antara.
Amadea yang merupakan mahasiswi Peking University jurusan film tersebut mengaku datang ke TPS karena ingin bertemu para WNI di KBRI Beijing. "Karena kan tinggal juga masih di Beijing, jadi dekat ke sini dan juga ingin ketemu orang-orang Indonesia yang home away from home," ungkap Amadea.
Andrew Muljana, WNI berusia 38 tahun yang sudah 9 tahun tinggal di Tiongkok, sengaja mencocokkan jadwal kepulangannya ke Indonesia dengan jadwal pencoblosan. "Selesai mencoblos langsung ke bandara, pesawat pukul 14.30, baru kembali ke sini nanti 24 Februari," kata Andrew.
Ia mengaku senang bisa datang ke KBRI Beijing karena bisa menggunakan hak suara sekaligus bertemu teman-temannya.
"Beda suasananya di sini, kalau di rumah setelah 'nyoblos' langsung pulang, tapi di sini tuh jadi momen buat ketemu teman-teman, biasa kalau tidak ada 'event' kan tidak ketemu," tutur Andrew.
Pemungutan Suara di Beijing
Selesai proses pencoblosan, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Beijing langsung melakukan penghitungan suara yang dimulai pukul 20.30 waktu setempat. Berdasarkan data PPLN Beijing, total DPT adalah 786 pemilih yang terdiri dari 294 pemilih laki-laki dan 492 pemilih perempuan.Dari jumlah tersebut, pemilih yang mencoblos di TPS sebanyak 338 dan pemilih melalui pos adalah sebanyak 448 orang. Dari jumlah pemilih pos, PPLN Beijing telah menerima 223 surat suara tercoblos dari pemilih.
Bagi WNI yang berada di wilayah PPLN Beijing, yaitu di 22 wilayah Tiongkok dan Mongolia dengan rincian di Heilongjiang, Jilin, Liaoning, Tianjin, Hebei, Beijing, Shandong, Shanxi, Shaanxi, Ningxia, Henan, Hubei, Sichuan, Chongqing, Guizhou, Hunan, Yunnan, Qinghai, Tibet, Gansu, Xinjiang, Inner Mongolia dan Mongolia. WNI yang tidak masuk ke DPT pos atau TPS dapat menyalurkan suara sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) luar negeri.
Syarat untuk masuk dalam DPK adalah menunjukkan KTP elektronik atau paspor, melakukan registrasi dalam daftar hadir yang dicatat oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Luar Negeri dan menggunakan hak pilih di TPS satu jam terakhir selama surat suara masih tersedia.
Terdapat juga Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yaitu pemilih yang terdaftar dalam DPT luar negeri (DPTLN) namun karena kondisi tertentu tidak dapat memilih di TPS LN terdaftar sehingga pindah ke TPS Beijing dengan maksimal pendaftaran pada 14 Februari 2024 pukul 08.00 WIB. Diperkirakan total DPT, DPTb dan DPK ada sekitar 400 pemilih.
KBRI Beijing juga menyiapkan bazaar makanan dari ibu-ibu anggota dharma wanita, panggung gembira hingga lomba cover jingle pemilu "Memilih untuk Indonesia" bagi WNI yang berada di wilayah kerja PPLN Beijing dengan hadiah menarik.
Baca juga: Membeludaknya Daftar Pemilih Khusus Picu Kekacauan di TPSLN Kuala Lumpur
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News