Berbeda dari pemilu sebelumnya, lokasi pemungutan suara bagi para warga negara Indonesia (WNI) di Kuala Lumpur disatukan di gedung World Trade Center (WTC).
DPK merujuk pada istilah pemilih yang tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), namun memiliki identitas sah seperti KTP, Kartu Keluarga, SIM, atau Paspor.
"Masalah krusial di Kuala Lumpur adalah, besarnya angka pemilih DPK, dan sebagian besar tadi pagi membludak antreannya," kata Wahyu Susilo dari Migrant Care dalam konferensi pers daring via Zoom.
Ia mengatakan jumlah DPTLN di Kuala Lumpur berkisar 200 ribuan, begitu juga dengan DPK yang "angkanya hampir seimbang."
Wahyu mengatakan besarnya jumlah DPK ini telah memicu penumpukan di gedung WTC Kuala Lumpur, dan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) terpaksa harus melakukan improvisasi. PPLN akhirnya membolehkan DPK untuk masuk, melakukan registrasi dan mencoblos sekitar pukul 10.00 pagi waktu Kuala Lumpur.
Menurut Wahyu, situasi di Kuala Lumpur tidak memungkinkan jika ditangani dengan undang-undang pemilu, di mana DPK seharusnya hanya boleh memilih sekitar satu jam sebelum pemungutan suara berakhir.
Kebingungan WNI
"Tidak mungkin kalau kita memakai UU Pemilu soal DPK, yang hanya mencadangkan dua persen dari sisa surat suara," tutur Wahyu.Tingginya DPK di luar negeri berasal dari para WNI yang sebenarnya sudah lama tinggal di Kuala Lumpur, namun datanya belum terdaftar di ibu kota Malaysia tersebut.
Ada juga WNI yang memiliki paspor baru, namun nomor yang terdaftar dalam DPT Online adalah nomor paspor lama. Ada juga WNI yang saat memasukkan nomor paspornya, data yang keluar malah nama orang lain.
"Pada pemilu 2019, ada empat lokasi TPSLN di Kuala Lumpur, namun sekarang tersentralisasi di WTC Kuala Lumpur. Kami memperkirakan ada beberapa WNI kita yang kebingungan saat melihat DPT Online," ujar Trisnadya dari Migrant Care.
"Saat mereka memeriksa nomor paspor di DPT Online, yang tertera hanya DPT Kuala Lumpur, tidak ada alamat potensial TPS. Itu cukup membuat bingung," sambungnya, yang mengatakan bahwa hal tersebut juga berkontribusi pada terjadinya kekacauan di TPSLN Kuala Lumpur hari ini.
Baca juga: Didatangi Banyak WNI, Pencoblosan di TPSLN Kuala Lumpur Malaysia Rusuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News