Kemunculan klaster tersebut memicu otoritas Hong Kong mengambil langkah kontroversial, yakni memusnahkan ribuan hamster.
Studi terbaru ini belum menjalani proses kajian sejawat, namun sudah muncul dalam versi preprint di jurnal medis The Lancet pada Sabtu kemarin. Dalam studi disebutkan adanya dua kasus penularan Covid-19 dari hamster ke manusia yang meliputi varian Delta.
Disebutkan bahwa beberapa hamster dalam studi sudah terinfeksi Covid-19 sebelum diimpor ke Hong Kong. Menurut penelusuran, beberapa hamster diyakini telah terinfeksi Covid-19 pada tanggal 21 November 2021, sekitar sebulan sebelum tiba di Hong Kong.
"Kegiatan impor sekawanan hamster yang terinfeksi (Covid-19) kemungkinan besar adalah sumber dari penularan," tulis studi tersebut, dikutip dari Asia One, Senin, 31 Januari 2022.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan University of Hong Kong, setelah pemerintah kota semi-otonom itu mengumumkan dugaan adanya penularan Covid-19 dari hamster ke manusia dari toko hewan Little Boss di Causeway Bay sekitar 10 hari lalu.
Pada 16 Januari, seorang karyawan Little Boss dinyatakan terinfeksi varian Delta, dan beberapa hamster di toko dan gudang di kawasan Tai Po juga terdiagnosis positif.
Diagnosis itu kemudian berujung pada pengumuman dari pemerintahan Hong Kong di bawah Carrie Lam, bahwa sekitar 2.000 hamster yang diimpor setelah 22 Desember akan dimusnahkan. Sebagian besar impor tersebut berasal dari Belanda.
Klaster Covid-19 terkait toko hewan Little Boss, dan satu lainnya di Mong Kok, kini telah bertambah menjadi sekitar 40 kasus.
Baca: Pemimpin Hong Kong Bela Keputusan Memusnahkan Ribuan Hamster
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News