Kishida dan Yoon, yang sama-sama ditemani istri mereka, meletakkan karangan bunga putih dan menundukkan kepala mereka di tugu peringatan Hiroshima Memorial Park di sela-sela KTT G7, di mana Yoon merupakan salah satu dari beberapa pemimpin non-anggota yang mengambil bagian dalam sesi "Outreach."
Mengutip dari Guardian, kehadiran bersama pemimpin Jepang dan Korsel di Hiroshima ini dilihat sebagai bukti lebih lanjut dari tekad kedua pemimpin konservatif untuk menyudahi gesekan-gesekan lama yang berasal dari pemerintahan kolonial Jepang di semenanjung Korea pada periode 1910-1945.
Administrasi sebelumnya di Tokyo dan Seoul telah berselisih karena kurangnya rasa penyesalan Jepang atas eksploitasi kerja paksa Korea di masa perang dan perbudakan seksual puluhan ribu gadis dan wanita Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang. Kedua negara juga bersaing mengeklaim pulau Takeshima-Dokdo, yang dikelola oleh Korea Selatan.
Pemerintah Jepang kala itu bersikeras bahwa semua klaim kompensasi telah diselesaikan ketika kedua negara menormalkan hubungan diplomatik di tahun 1965. Tetapi kenangan masa perang terus memperburuk hubungan Jepang dan Korsel selama hampir delapan dekade sejak berakhirnya konflik Pasifik.
Hubungan telah mencair di bawah Yoon dan Kishida di tengah tekanan Amerika Serikat terhadap kedua negara. AS ingin Jepang dan Korsel bekerja sama dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dan tantangan keamanan regional lainnya.
Selama kunjungan ke Korea Selatan bulan ini, Kishida mengatakan "hatinya sakit" atas "penderitaan dan kesedihan mengerikan" yang dialami orang Korea selama penjajahan Jepang - sebuah komentar yang dikatakan Yoon telah "menyentuh hati warga Korea Selatan."
Baca juga: PM Kishida: Hati Saya Sakit Memikirkan Penderitaan di Era Penjajahan Jepang
Maret lalu, Yoon menjadi pemimpin Korea Selatan pertama yang mengunjungi Jepang dalam lebih dari satu dekade setelah ia mengumumkan peluncuran dana yang didukung pemerintah untuk mendukung para korban kerja paksa yang telah meminta kompensasi dari perusahaan Jepang – sebuah langkah yang dikritik penyintas dan keluarga mereka.
Yoon memuji Kishida atas "tekadnya yang tulus" dalam meningkatkan hubungan di awal pembicaraan mereka di Hiroshima hari Minggu ini. Ini merupakan ketiga kalinya mereka bertemu dalam dua bulan.
"Ini akan dikenang sebagai tindakan berani Perdana Menteri Kishida yang membuka jalan bagi masa depan damai sambil mengungkapkan kesedihan bagi para korban bom atom Korea," kata Yoon setelah kunjungan ke Hiroshima Peace Memorial Park.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News