Kim Yo-jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Pyongyang Press Corps/POOL/EPA-EFE)
Kim Yo-jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Pyongyang Press Corps/POOL/EPA-EFE)

Kim Yo-jong Tuduh Pesawat Militer AS 8 Kali Masuki ZEE Korea Utara

Willy Haryono • 11 Juli 2023 08:25
Pyongyang: Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menuduh pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) telah delapan kali memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara, lapor media Korean Central News Agency pada Selasa, 11 Juli 2023.
 
Ia memperingatkan bahwa AS akan menghadapi "penerbangan yang bersifat sangat kritis" jika mereka melanjutkan apa yang disebutnya "intrusi ilegal."
 
Dikutip dari laman Al Arabiya News, pernyataan ini mengulangi tuduhan yang dibuat Kim Yo-jong pada Senin kemarin bahwa AS telah melanggar wilayah udara Korea Utara dengan melakukan penerbangan pengawasan. Ia juga memperingatkan bahwa pesawat yang terlibat penerbangan semacam itu dapat ditembak jatuh.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon menepis tuduhan pelanggaran wilayah udara Pyongyang, dan mengatakan bahwa Washington selalu mematuhi hukum internasional.
 
"Jadi tuduhan itu hanyalah tuduhan," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada awak media.
 
Senin kemarin, Kim Yo-jong menuduh Angkatan Udara AS menyusup ke "zona air ekonomi" Korea Utara di lepas pantai timur semenanjung Korea di atas laut 435 kilometer timur Tongchon Provinsi Gangwon dan 276 km tenggara Uljin, Provinsi Gyeongsang Utara.
 
ZEE suatu negara - yang membentang 200 mil laut dari zona teritorial 12 mil laut di sekitar pantai - adalah hak mengeksploitasi sumber daya laut di dalamnya, tetapi tidak memberikan kedaulatan atas permukaan air atau ruang udara di atasnya.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mendesak Korea Utara "untuk menahan diri dari tindakan eskalasi" dan mengulangi seruannya "untuk terlibat dalam diplomasi serius dan berkelanjutan," saat ditanya mengenai pernyataan Korea Utara dalam jumpa pers reguler Senin kemarin.
 
Menyebut masalah itu "satu di antara Tentara Rakyat Korea dan pasukan AS," ia mengatakan kepada Korea Selatan untuk tidak terlibat dalam pernyataan yang dirilis KCNA.
 
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara Pyongyang telah meningkatkan ketegangan dengan menggunakan ancaman atas apa yang dikatakannya sebagai "aktivitas penerbangan normal" oleh aliansi Korea Selatan-AS.
 
Baca juga:  Korut Kecam Penerbangan Pesawat Pengintai AS, Ancam Tembak Jatuh
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan