Pembicaraan itu merupakan bagian dari putaran reguler konsultasi tentang urusan maritim yang dimulai pada 2012. Dialog terjadi ketika pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok mensimulasikan serangan terhadap Taiwan.
Simulasi ini dilakukan Tiongkok setelah Presiden Tsai Ing-wen pulang ke Taiwan usai bertemu Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy pekan lalu.
Sebelum dimulainya pembicaraan, seorang juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa Tokyo memantau latihan militer Tiongkok di sekitar Taiwan secara konsisten.
"Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan tidak hanya penting untuk keamanan Jepang, tetapi juga untuk stabilitas masyarakat internasional secara keseluruhan,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, dilansir dari Channel News Asia.
Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok, dan menganggap pertemuan antara pejabat senior AS dan Taiwan sebagai campur tangan dalam urusan dalam negerinya. Mereka tidak mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk menarik kembali Taiwan di bawah kendalinya.
Delegasi Tiongkok dipimpin Direktur Jenderal Urusan Perbatasan dan Kelautan di Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Liang. Sedangkan dari pihak Jepang dipimpin Direktur Jenderal Urusan Asia dan Oseania, Takehiro Funakoshi.
Selama pertemuan terakhir pada November lalu, Hong mengkritik Tokyo karena mengomentari aktivitas Tiongkok di Selat Taiwan, perairan yang memisahkan pulau itu dari daratan. Ia juga meminta Jepang untuk menarik kembali kapalnya dari laut di sekitar pulau-pulau di Laut China Timur yang sama-sama diklaim kedua negara.
Kapal penjaga pantai mereka secara teratur saling berhadapan di perairan sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Tiongkok.
Tiongkok dan Jepang bulan lalu membentuk hotline komunikasi militer. Hotline ini bertujuan membantu mereka meredakan insiden udara dan laut di perairan sengketa.
Baca juga: Jepang Pantau Simulasi Penyerangan Tiongkok ke Taiwan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News