Warga mengantre untuk membeli minyak tanah di Colombo, Sri Lanka, 26 Mei 2022. (ISHARA S. KODIKARA / AFP)
Warga mengantre untuk membeli minyak tanah di Colombo, Sri Lanka, 26 Mei 2022. (ISHARA S. KODIKARA / AFP)

Sri Lanka Wacanakan Beli Lebih Banyak Minyak dari Rusia

Willy Haryono • 12 Juni 2022 12:54
Colombo: Sri Lanka mungkin harus membeli lebih banyak minyak dari Rusia, ucap Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Pernyataan disampaikan di saat krisis ekonomi Sri Lanka semakin memburuk dari hari ke hari.
 
PM Wickremesinghe mengatakan bahwa dirinya akan mencari minyak dari sumber-sumber lain terlebih dahulu, namun tetap terbuka untuk mendapatkannya dari Rusia.
 
Negara-negara Barat telah memutus impor energi dari Rusia yang merupakan bagian dari rangkaian sanksi terhadap Moskow terkait invasinya di Ukraina.

Dikutip dari voanews, Minggu, 12 Juni 2022, PM Wickremesinghe mengatakan bahwa Sri Lanka mungkin akan menerima lebih banyak bantuan finansial dari Tiongkok meski utang negara semakin membengkak.
 
Ia mengatakan walau krisis ekonomi di Sri Lanka terjadi karena kesalahan sendiri, perang antara pasukan Rusia dan Ukraian semakin memperburuk keadaan. PM Wickremesinghe memprediksi masalah pasokan bahan bakar dan makanan di Sri Lanka mungkin akan berlanjut hingga 2024.
 
Menjabat sebagai menteri keuangan Sri Lanka, Wickremesinghe menjadi PM baru di negaranya sekitar sebulan lalu. Ia ditunjuk oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk menyelesaikan krisis ekonomi yang hampir menguras habis cadangan mata uang asing Sri Lanka.
 
Wickremesinghe dilantik menjadi PM Sri Lanka beberapa hari usai aksi protes masif memaksa pendahulunya, Mahinda Rajapaksa, turun dari jabatan. Mahinda Rajapaksa sempat bersembunyi dari amuk massa di sebuah pangkalan militer milik angkatan laut.
 
Utang Sri Lanka yang mencapai USD51 miliar membuat negara tersebut tidak memiliki dana untuk melakukan impor bahan-bahan pokok. Ini artinya, banyak warga Sri Lanka kesulitan mendapatkan barang-barang krusial seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
 
Masalah pasokan ini berujung pada pemadaman listrik yang berlangsung selama berjam-jam pada setiap harinya. Banyak warga harus mengantre selama berhari-hari untuk sekadar mendapatkan minyak atau gas untuk memasak.
 
PM Wickremesinghe kembali menegaskan bahwa Sri Lanka sangat membutuhkan bahan bakar, dan saat ini sedang berusaha mendapatkannya dari pemasok-pemasok tradisional di Timur Tengah.
 
"Jika kami bisa mendapatkannya dari sumber lain, maka kami akan mendapatkannya. Tapi jika tidak, mungkin kami harus membeli lagi dari Rusia," sebut PM Wickremesinghe.
 
Baca:  Sri Lanka Kekurangan Uang untuk Membeli Minyak Rusia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan