Ilustrasi situasi di Sri Lanka. Foto: AFP.
Ilustrasi situasi di Sri Lanka. Foto: AFP.

Sri Lanka Kekurangan Uang untuk Membeli Minyak Rusia

Arif Wicaksono • 29 Mei 2022 17:15
Kolombo: Sri Lanka membeli minyak Rusia, yang menerima embargo Eropa, untuk memulai kembali operasi kilang minyak di satu-satunya kilang negara itu.
 
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan, dengan kekurangan bahan bakar dan barang-barang vital lainnya membuat sengsara bagi 22 juta penduduknya.
 
Kilang Ceylon Petroleum Corporation yang dikelola negara ditutup setelah krisis valuta asing Sri Lanka, yang membuat pemerintah tidak dapat membiayai impor minyak mentah.

"Pengiriman minyak mentah Rusia telah menunggu di lepas pantai pelabuhan ibu kota Kolombo selama lebih dari sebulan karena kami tidak dapat mengumpulkan USD 75 juta untuk membayarnya," kata Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera dikutip dari Channel News Asia, Minggu 29 Mei 2022.
 
Sri Lanka juga dalam pembicaraan dengan Moskow untuk mengatur pasokan langsung minyak mentah, batu bara, solar dan bensin ditengah sanksi yang dipimpin AS terhadap bank-bank Rusia dan protes diplomatik atas invasi Rusia ke Ukraina.
 
"Saya telah mengajukan permintaan resmi kepada duta besar Rusia untuk pasokan langsung minyak Rusia," kata Wijesekera kepada wartawan di Kolombo.
 
"Minyak mentah saja tidak akan memenuhi kebutuhan kami, kami juga membutuhkan produk olahan (minyak bumi) lainnya." jelas dia.
 
Sekitar 90.000 ton minyak mentah ringan Siberia akan dikirim ke kilang Sri Lanka setelah pengiriman diperoleh secara kredit dari perantara Coral Energy yang berbasis di Dubai.
 
Wijesekera mengatakan Ceylon Petroleum Corporation sudah menunggak USD 735 juta kepada pemasok dan tidak ada yang maju bahkan untuk menawar tender minyaknya.
 
Dia menambahkan bahwa grade Siberia bukanlah minyak yang ideal untuk kilang, yang dioptimalkan untuk minyak mentah ringan Iran, tetapi tidak ada pemasok lain yang bersedia memberikan pinjaman.
 
"Sri Lanka tetap akan meminta tender pasokan baru dalam dua minggu sebelum stok Siberia habis," kata Wijesekera. Kilang Sapugaskanda di pinggiran Kolombo akan kembali bekerja dalam waktu sekitar dua hari.
 
Para pemimpin Uni Eropa bertemu pada hari Senin, 30 Mei 2022, dalam upaya untuk merundingkan putaran baru sanksi terhadap Rusia atas konflik Ukraina, termasuk embargo minyak.
 
Minyak Rusia sudah dikenakan embargo AS dan barelnya telah diperdagangkan dengan diskon tajam dari tolok ukur internasional, yang telah meningkat secara substansial sejak konflik dimulai.
 
Krisis ekonomi Sri Lanka telah menyebabkan antrian panjang pengendara di luar SPBU, menunggu berjam-jam dan kadang-kadang bahkan berhari-hari karena kekurangan pasokan bensin dan gas untuk memasak. Penduduknya juga bergulat dengan kekurangan akut makanan dan obat-obatan impor, bersama dengan rekor inflasi dan pemadaman listrik harian yang panjang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan