"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami berada dalam status bertahan selama Iduladha," kata juru bicara Taliban kepada kantor berita AFP, Rabu, 21 Juli 2021, tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Hari Raya Iduladha jatuh pada Selasa, 20 Juli kemarin. Namun di Afghanistan, perayaan Iduladha sudah berlangsung sejak Senin hingga Jumat mendatang.
Biasanya Taliban mendeklarasikan gencatan senjata selama Iduladha agar warga Afghanistan dapat leluasa bepergian dan menemui keluarga di kampung halaman. Biasanya pemerintah Afghanistan juga menerapkan gencatan senjata.
Pernyataan terbaru Taliban disampaikan satu hari usai Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menagtakan bahwa kelompok tersebut "tidak berniat" mengupayakan perdamaian.
Beberapa menit sebelum Ghani menyampaikan pernyataannya, tiga roket mendarat dekat istana kepresidenan di Kabul. Kala itu, Ghani dan beberapa pejabat lainnya sedang menunaikan ibadah salat Iduladha di lapangan terbuka.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) atau Daesh mengklaim berada di balik serangan tersebut.
Akhir pekan kemarin, delegasi Pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban mengeluarkan pernyataan gabungan dalam dialog damai di Doha, Qatar. Kedua kubu sepakat untuk bertemu lagi dan mempercepat proses dialog damai.
"Dua kubu berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi di level tinggi hingga tercapainya sebuah kesepakatan," ujar pernyataan gabungan.
Baca: Afghanistan dan Taliban Sepakat Percepat Dialog Damai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News