Aktivitas sekelompok warga Bangladesh yang memakai masker di kota Dhaka, 23 Juli 2021. (Munir Uz zaman / AFP)
Aktivitas sekelompok warga Bangladesh yang memakai masker di kota Dhaka, 23 Juli 2021. (Munir Uz zaman / AFP)

Bangladesh Catat Lonjakan Tertinggi Kasus dan Kematian Harian Covid-19

Willy Haryono • 27 Juli 2021 12:28
Dhaka: Otoritas kesehatan Bangladesh mencatat lonjakan tertinggi kasus dan kematian akibat Covid-19 pada Senin kemarin. Lonjakan terjadi saat negara tersebut tengah memberlakukan kebijakan penguncian (lockdown) berskala nasional yang lebih ketat usai Iduladha.
 
Senin kemarin, Bangladesh mencatat tambahan 15.192 kasus dengan 247 kematian terbaru, terbesar sejak Covid-19 melanda negara tersebut pada Maret tahun lalu.
 
Tambahan data terbaru menjadikan total kasus Covid-19 di Bangladesh mendekati 1,18 juta, sementara kematian di angka 19.521 dan kesembuhan di atas 1 juta. Dilansir dari laman Anadolu Agency, Selasa, 27 Juli 2021, kasus dan kematian harian tertinggi sebelumnya di Bangladesh adalah 13.798 dan 231.

Baca:  Demi Libur Iduladha, Bangladesh Cabut Aturan Lockdown Covid-19
 
Untuk meredam penyebaran Covid-19, Bangladesh terus menggenjot laju vaksinasi. Dalam 24 jam terakhir, Bangladesh telah menyuntikkan hampir 222 ribu vaksin, dengan total sejauh ini melampaui 12 juta -- meliputi dosis pertama dan kedua.
 
Senin kemarin, Kementerian Manajemen dan Pemulihan Bencana Bangladesh mengatakan bahwa pemerintah pusat memutuskan mengalokasikan dana bantuan senilai hampir 47 juta taka (setara Rp8 miliar) dan 9.475 metrik ton beras untuk warga terdampak Covid-19 di seantero negeri.
 
Di tengah kekhawatiran lonjakan kasus harian yang juga dipengaruhi kemunculan varian Delta, Bangladesh mencatat tambahan satu kematian akibat Covid-19 di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar.
 
Sejauh ini total ada 27 Rohingya yang meninggal akibat Covid-19 di Cox's Bazar, dengan total infeksi 2.355.
 
Bangladesh adalah rumah bagi hampir 1,2 juta pengungsi Rohingya, yang sebagian besar melarikan diri dari operasi pemerintah Myanmar di negara bagian Rakhine pada Agustus 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan