Pencabutan penguncian ini dilakukan di tengah lonjakan kasus covid-19 di negara itu dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi tersebut membuat warga Bangladesh berhamburan di pasar dan terminal bus. Mereka juga memadati mal untuk berbelanja di hari libur Iduladha.
Pelabuhan dan terminal juga terpantau ramai. Sebagian masyarakat memilih pulang kampung demi merayakan hari raya ini.
Menteri Administrasi Publik, Farhad Hossain menyatakan bahwa aturan memang harus dilonggarkan. Menurutnya, saat hari raya akan banyak bisnis berjalan.
"Namun, semua orang harus tetap waspada, menggunakan masker, dan mengikuti protokol kesehatan yang ketat," pernyataan pemerintah Bangladesh, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 20 Juli 2021.
Namun, pakar kesehatan menyayangkan pencabutan aturan lockdown tersebut. Menurut mereka, lonjakan kasus di Bangladesh akan semakin buruk karena pencabutan ini.
"Sudah ada kelangkaan tempat tidur, ICU, sementara tenaga kesehatan kami kelelahan. Kami hampir tidak mungkin mampu menangani krisis," ujar pakar kesehatan masyarakat, Be Nazir Ahmed.
Sebelumnya, Bangladesh menerapkan lockdown pada 1 Juli lalu karena lonjakan covid-19. Militer dan penjaga perbatasan dikerahkan untuk memantau pergerakan warga.
Bahkan, banyak warga yang ditangkap hingga dipenjara karena melanggar aturan tersebut.
Baca juga: Bangladesh Longgarkan Lockdown, Warga Mulai Mudik Idul Adha
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News