Sebelumnya, lockdown fase pertama telah diberlakukan untuk semua masyarakat yang tinggal di wilayah Shanghai timur.
Semua warga Shanghai yang terkena lockdown dilarang keluar rumah kecuali untuk pergi ke lokasi tes wajib Covid-19. Ma Chunlei, Sekretaris Jenderal Shanghai, mengatakan bahwa lockdown fase kedua lebih menantang dari yang pertama.
"Jumlah warga Shanghai barat lebih banyak dari timur, dan area geografisnya juga lebih besar," ucapnya, dikutip dari Independent, Sabtu, 2 April 2022.
Shanghai menjadi episentrum wabah Covid-19 di Tiongkok sejak bulan lalu. Jumlah kasus hariannya melonjak dari hanya 5 menjadi hampir 6.000 di awal Maret.
Penyebaran varian Covid-19 Omicron yang sangat cepat menjadi ujian terberat bagi strategi "nol Covid" Pemerintah Tiongkok. Banyak negara mengkritik strategi tersebut, karena Covid-19 dinilai tidak dapat dihilangkan sepenuhnya.
Wu Zunyou, kepala epidemiolog dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, menekankan kembali bahwa Negeri Tirai Bambu masih tetap dapat mengeliminasi sepenuhnya Covid-19.
"Tentu saja harus diakui bahwa penyebaran Omicron menjadikan strategi Nol Covid menjadi lebih sulit dilakukan," tutur Zunyou dalam sebuah konferensi pers di Beijing.
"Tapi selama ada usaha keras, solid dan cepat, kami akan mencapai Nol Covid," sambungnya.
Infeksi Covid-19 di pulau utama Tiongkok telah melampaui 100 ribu pada Maret lalu. Infeksinya muncul di hampir semua provinsi Negeri Tirai Bambu, dengan yang terparah adalah Shanghai dan provinsi Jilin.
Baca: Shanghai Tetapkan Lockdown Covid-19 Terbesar dalam 2 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News