Shanghai meluncurkan lockdown dua tahap terhadap 26 juta penduduknya. Jembatan dan terowongan di kota tersebut ditutup, membatasi lalu lintas jalan raya untuk menekan lonjakan kasus.
Lockdown "sekejap" telah diumumkan pemerintah kota Shanghai, satu hari sebelum pelaksanaan. Kota dibagi ke dalam dua wilayah, dengan batasan Sungai Huangpu selama sembilan hari dalam rangka tes massal. Ini adalah kebijakan Covid-19 paling signifikan di kota tersebut.
Langkah ini menandakan putar balik arah oleh pemerintah kota, yang pada hari Sabtu masih membantah bahwa Shanghai akan lockdown. Saat itu, pemerintah mengaku tengah mengejar upaya lain untuk menurunkan kasus secara perlahan.
Kawasan keuangan Shanghai, Pudong, dan daerah sekitarnya akan ditutup dari Senin hingga Jumat ketika tes massal berlangsung. Pada fase kedua lockdown, wilayah di barat Sungai Huangpu akan mulai penguncian Jumat.
Warga akan diwajibkan untuk tetap berada di rumah, dengan layanan pengantaran dilakukan dengan peletakan barang pada titik tertentu (checkpoint). Sehingga, dijamin tidak ada kontak dengan dunia luar.
Kantor dan usaha yang dianggap tidak esensial pun ditutup, dan transportasi umum dihentikan sementara.
Wu Fan, anggota tim ahli Covid-19 Shanghai, mengatakan bahwa tes massal terbaru menemukan kasus “dalam skala besar” di kota itu, sehingga memicu tanggapan lebih kuat.
"Menahan wabah berskala besar di kota kami sangatlah penting karena saat orang yang terkena (covid-19) dikendalikan, kami telah menghambat penularan," ujarnya, menambahkan tes akan terus dilakukan sampai seluruh risiko telah musnah.
Rekor sejumlah 3.450 kasus Covid-19 tanpa gejala dilaporkan di Shanghai pada hari Minggu, yang merupakan hampir 70 persen dari total kasus nasional, ditambah dengan 50 kasus bergejala.
Baca: Lockdown di Tiongkok, 30 Juta Warga Terkurung
Secara nasional, terdapat 5.134 kasus asimtomatik dan 1.219 kasus simtomatik hari Minggu, sebagaimana disampaikan buletin rutin pemerintah bidang kesehatan.
Sebelumnya, banyak komunitas di Shanghai telah terhindar dari kontak luar selama seminggu terakhir. Sejumlah kompleks perumahan ditutup dengan penghalang plastik berwarna biru dan kuning. Masyarakat wajib mengumpulkan beberapa hasil tes Covid-19.
Disneyland Shanghai merupakan salah satu bisnis yang tutup lebih awal. Perusahaan mobil, Tesla, juga menangguhkan produksi di pabrik Shanghai.
Panic-buying dikabarkan terjadi pada hari Minggu. Makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga diborong oleh warga. Tambahan penghalang dipasang pada hari Senin, dengan sejumlah staf mengenakan alat pelindung diri (APD) hazmat turut ditempatkan.
Shanghai mencatat tambahan 3.500 kasus pada hari Minggu, meski hanya 50 di antaranya yang menunjukkan gejala Covid-19.
Walau kasus asimtomatik bisa menularkan orang lain, Tiongkok mengelompokkannya berbeda dengan “kasus positif”. Sehingga, angka kasus harian jauh lebih rendah. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News