Anthony Albanese, ketua Partai Buruh, meminta masyarakat Australia memberinya kesempatan untuk memimpin Australia.
Albanese, pria berusia 57 tahun, mendorong para pemilih untuk menjauhi Perdana Menteri Scott Morrison yang disebutnya sebagai sosok "pemecah belah." Dalam beberapa survei, Morrison tertinggal dari Albanese.
Dalam masa kampanye, Albanese bertekad menyelesaikan masalah harga kebutuhan, perubahan iklim, dan juga menggelar referendum untuk memberikan masyarakat adat suara institusional dalam pembuatan kebijakan.
Baca: Kampanye Pemilu Australia Dimulai, Petahana Terancam Oposisi
"Saya merasakan adanya momentum," tutur Albanse, dikutip TRT World, saat mengunjungi sebuah tempat pemungutan suara di Melbourne.
"Berikan kesempatan kepada (Partai) Buruh. Kami memiliki banyak rencana untuk negara ini," sambungnya.
Di negara di mana cuaca buruk telah memicu begitu banyak kesulitan, perubahan iklim merupakan isu yang hadir di benak banyak masyarakat Australia. Albanese berjanji untuk mengambil langkah-langkah strategis di bidang iklim ini.
Jordan Neville, seorang pemilih pemula, mengaku sudah sering terkena dampak kebakaran hutan dan banjir dalam lima tahun terakhir.
"Jika ada langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan peristiwa semacam itu terjadi lagi di masa mendatang, maka tentu saja itu luar biasa," ungkapnya.
Sementara di tempat terpisah, Morrison menuduh Albanese terlalu gegabah dengan memprediksi kemenangan partai Buruh.
"Anda tidak bisa seperti itu," sebut pria 54 tahun itu, beberapa saat sebelum pemilu. Ia mengatakan partai Buruh tidak selayaknya diberi kepercayaan untuk menangani perekonomian Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News