Kereta ‘Oxygen Express’ pertama India ditarik ke New Delhi, sarat dengan sekitar 70 ton oksigen dari negara bagian timur, tetapi krisis belum mereda di kota berpenduduk 20 juta orang di episentrum gelombang infeksi paling mematikan di dunia.
Pejabat senior AS menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk India dalam menangani krisis virus korona dan mengatakan negara itu masih berada dalam krisis.
Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan melalui panggilan singkat tentang tanggapan AS bahwa Presiden Joe Biden telah memberi tahu Perdana Menteri India Narendra Modi melalui panggilan telepon pada Senin.
“Anda (Modi) beri tahu saya apa yang Anda butuhkan dan kami (AS) akan melakukannya lakukan,” ucap Biden, seperti dicontohkan oleh Kurt Campbell.
Biden mengatakan dalam jumpa pers pada Selasa bahwa dia telah berbicara panjang lebar dengan Modi, termasuk mengenai kapan AS akan dapat mengirimkan vaksin ke negara berpenduduk 1,3 miliar itu, dan mengatakan bahwa itu adalah niatnya yang jelas untuk melakukannya.
Presiden tidak memberikan tanggal spesifik kapan pengiriman vaksin dapat dimulai, tetapi sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa Amerika Serikat dapat mulai mengirim hingga 60 juta dosis vaksin virus korona AstraZeneca segera dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara itu, Biden mengatakan, AS akan mulai mengirimkan pasokan lain dan memberikan bantuan ke India. Termasuk obat antiviral remdesivir dari Gilead Sciences dan suku cadang mekanis yang diperlukan untuk mesin yang mereka miliki untuk membuat vaksin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id