Geelani merupakan lambang pembangkangan kawasan tersebut terhadap pemerintahan New Delhi. Dia meninggal di usia ke-91.
Setelah kematian Geelani pada Rabu 2021, India memberlakukan tindakan keras atas pergerakan publik di Kashmir. Kawat silet, barikade baja, dan kendaraan lapis baja diparkir memblokir jalanan Kashmir.
Geelani menderita berbagai penyakit. Dia juga menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun.
Pihak keluarga mengatakan Geelani dimakamkan diam-diam oleh pihak berwenang. Mereka tidak bisa mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
"Mereka (India) melakukan penguburan paksa," kata putra Geelani, Naseem Geelani, dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 3 September 2021.
Polisi membantah penguburan paksa Geelani. Mereka menyebutnya rumor itu tidak berdasar.
Ribuan polisi dan tentara berjaga di barikade dan berpatroli di jalan-jalan untuk menahan orang-orang di dalam rumah menyusul bentrokan antara penduduk dan pasukan pemerintah di Srinagar pada Kamis, 2 September 2021.
Baca: Alami Demam Misterius, 40 Anak-Anak di India Tewas
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempar batu, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Pakistan merayakan hari berkabung pada Kamis, 2 September 2021. Mereka mengutuk penguburan Geelani yang dilakukan secara diam-diam.
Geelani memelopori gerakan Kashmir untuk hak menentukan nasib sendiri. Dia menjadi pendukung setia penggabungan Kashmir yang diperebutkan India dan Pakistan.
Dia dianggap sebagai ikon pembangkangan. Pemerintah India sering menjulukinya sebagai politikus garis keras.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News