Para pengungsi Palestina berkumpul di Rafah, Jalur Gaza. (AFP)
Para pengungsi Palestina berkumpul di Rafah, Jalur Gaza. (AFP)

Australia Pertimbangkan Perpanjangan Visa Sementara untuk Warga Palestina

Medcom • 05 Agustus 2024 13:27

Canberra: Pemerintah Australia sedang mewacanakan perpanjangan visa sementara bagi para pengungsi Palestina yang telah mengungsi dari Jalur Gaza.
 
Menteri Imigrasi Australia Tony Burke mengatakan kepada Sky News bahwa penerbitan visa pengunjung bagi warga Palestina saat meletusnya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 adalah langkah tepat. Tetapi visa tersebut kini hampir habis masa berlakunya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah Australia sedang mencari "langkah selanjutnya" bagi mereka yang terkena dampak, namun belum membuat keputusan akhir. Jadi, Burke tidak dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut.

"Tentu saja tidak ada negara di dunia yang akan mengirim orang kembali ke Gaza saat ini, tidak ada negara di dunia yang akan melakukan hal tersebut; jadi kami harus memikirkan apa yang terjadi karena visa yang dimiliki oleh orang-orang itu sudah habis masa berlakunya," ujar Burke, melansir dari Anadolu Agency, Senin, 5 Agustus 2024.

Burke tidak menjawab pertanyaan apakah pemerintah Australia mempertimbangkan untuk menawarkan visa "Safe Haven" atau bentuk perlindungan permanen lainnya.

Visa sementara berlaku antara tiga hingga dua belas bulan dan tidak memungkinkan penerima visa untuk bekerja, bersekolah, atau menerima perawatan medis. Visa Safe Haven mengizinkan penerimanya tinggal di Australia selama lima tahun, sementara visa Perlindungan Permanen memungkinkan tinggal tanpa batas waktu dan akses ke layanan pemerintah seperti Medicare.

Visa Warga Palestina

"Mereka sangat kehilangan keluarga dan teman dengan pembunuhan yang terjadi di sana, dan mereka juga berada dalam situasi di mana bagi banyak dari mereka, rumah tempat mereka tinggal sekarang menjadi puing-puing," tambah Burke.

Menurut juru bicara oposisi Andrew Hastie, ide ini terlihat terburu-buru dan oposisi ingin melihat lebih banyak detail. "Kami tidak ingin melihat visa yang terburu-buru dikeluarkan karena alasan politik," kata Hastie kepada Sky News.

Hingga 30 Juni, Australia telah mengeluarkan 2.823 visa sementara untuk warga Palestina, termasuk 2.499 visa pengunjung, sejak 7 Oktober. Sebanyak 3.309 visa pengunjung telah diberikan kepada warga yang mengaku sebagai warga negara Israel, per 31 Maret. Hingga 31 Mei, sekitar 1.120 warga Palestina telah tiba di Australia.

Pada Maret lalu, Canberra mengakui telah membatalkan visa bagi warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza, yang berada di bawah serangan Israel. Pada bulan Juni, pemerintah Australia menolak visa untuk kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub.

Pemerintah Albania menghadapi kritik keras atas sikapnya terhadap Palestina, dengan seruan agar Canberra menghentikan pasokan senjata ke Israel. (Shofiy Nabilah)
 
Baca juga:  Australia Pertimbangkan Mengakui Palestina sebagai Sebuah Negara



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan