Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Foto: AFP
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Foto: AFP

PM Jepang Dikritik Atas Pemakaman Kenegaraan Abe yang Menelan Biaya Fantastis

Marcheilla Ariesta • 08 September 2022 17:07
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menerima kritik atas keinginannya melakukan pemakaman kenegaraan bagi pendahulunya, Shinzo Abe yang terbunuh Juli lalu. Pasalnya, pemakaman Abe yang berlangsung pada 27 September mendatang ini dibayar oleh negara.
 
Hal ini menimbulkan kritikan publik yang luas. Terutama karena pengungkapan yang muncul setelah pembunuhan Abe terkait dengan hubungan antara partai yang berkuasa dan kelompok gereja yang kontroversial.
 
"Saya dengan rendah hati menerima kritik bahwa penjelasan saya tidak cukup," kata Kishida kepada anggota parlemen saat menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 8 September 2022.
 
Baca: Kamala Harris Wakili AS Hadiri Pemakaman Shinzo Abe.


Abe, perdana menteri terlama tetapi memecah belah Jepang, ditembak dan dibunuh pada kampanye pemilihan pada 8 Juli.
 
Pembunuhnya menaruh dendam terhadap Gereja Unifikasi, menuduh Abe membuat ibunya bangkrut, dan menyalahkan Abe karena mempromosikan gereja tersebut.
 
Mayoritas anggota masyarakat merasa hubungan antara Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan gereja, yang didirikan di Korea Selatan pada 1950-an dan terkenal dengan pernikahan massalnya, belum dijelaskan secara memadai.
 
Banyak pemilih juga skeptis bahwa partai politik akan memutuskan hubungan dengan gereja, seperti yang telah dijanjikan Kishida. LDP akan mengumumkan hasil penyelidikannya terhadap hubungan anggota hari ini.
 
Dari laporan media, setidaknya 65 anggota parlemen LDP termasuk Abe dan 23 anggota faksi sayap kanannya menghadiri acara gereja, mengirimkan pesan ucapan selamat, keanggotaan berbayar biaya, menerima sumbangan politik dari afiliasinya, atau menerima bantuan pemilihan.
 
Kishida mengatakan dia memutuskan untuk mengadakan pemakaman kenegaraan mengingat kontribusi Abe kepada negara dan prestasinya, yang telah diakui di dalam dan luar negeri. Tapi kritik terhadap pemakamannya meningkat karena biaya yang fantastis.
 
Untuk pemakaman Abe, biaya yang dikeluarkan mencapai USD12 juta (setara Rp178,8 miliar). Biaya tersebut kemungkinan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
 
Pasalnya, beberapa pejabat asing, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, PM India Narendra Modi dan PM Australia Anthony Albanese rencananya akan hadir dalam pemakaman tersebut.
 
Perwakilan dari Taiwan juga akan hadir, meskipun Taiwan masih mendiskusikan siapa yang akan pergi.
 
“Bahkan dibandingkan dengan upacara serupa yang diadakan di masa lalu, kami percaya perkiraan itu masuk akal,” pungkas Kishida menanggapi pertanyaan apakah biayanya terlalu tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan