Dalam sebuah konferensi pers, PM Ardern berharap dapat mengumumkan tanggal pembukaan perjalanan pada 6 April mendatang.
Ia menyadari bahwa membuka perbatasan dengan negara tetangga adalah prioritas, namun masih ada beberapa kekhawatiran yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
"Kami tahu ada banyak warga Selandia Baru yang ingin pemerintah terus melanjutkan respons Covid-19 yang telah dijalani sejauh ini dengan penuh kehati-hatian," ujar PM Ardern, dikutip dari laman Gulf Today pada Senin, 22 Maret 2021
PM Ardern mengatakan ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum perbatasan negara dibuka, di antaranya langkah pelacakan kontak serta penanganan fasilitas isolasi bagi warga Australia yang nantinya masuk ke Selandia Baru.
Kedua negara dianggap sukses dalam menangani pandemi Covid-19, meski Negeri Kanguru terkadang masih dilanda beberapa wabah sporadis di sejumlah wilayah.
Sebagian besar negara bagian di Australia sudah membuka perbatasannya kepada warga Selandia Baru sejak Oktober 2020. Namun Selandia Baru belum melakukan tindakan serupa dengan alasan masih adanya beberapa pertimbangan.
Partai oposisi Selandia Baru menyerukan agar pemerintahan PM Ardern segera membuka perjalanan bebas karantina dari Australia. "Perdana menteri harus memberi kepastian tanggal mulai hari ini," ujar Partai Nasional Selandia Baru.
Sebelumnya, PM Australia Scott Morrison menegaskan bahwa kesepakatan perjalanan dua arah dengan Selandia Baru kini sepenuhnya ada di tangan pemerintahan PM Ardern.
Namun PM Ardern mengatakan bahwa membuka perbatasan tanpa sistem yang memadai hanya akan berujung pada risiko penerapan lockdown, atau bahkan merusak peluang pemulihan sektor pariwisata.
Baca: PM Selandia Baru Tegaskan Negara Wajib Lindungi Muslim
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News