Namun dua hari berselang, yakni pada Selasa, 17 Agustus, secara perlahan aktivitas masyarakat ibu kota berangsur normal.
"Kabul sedikit lebih baik dibandingkan kemarin," ucap seorang jurnalis yang berbasis di ibu kota Afghanistan, dikutip dari NPR, Rabu, 18 Agustus 2021.
Jurnalis tersebut mengatakan, ada tanda-tanda yang menunjukkan negara itu akan kembali ke keadaan normal secara bertahap.
"Saya melihat ada beberapa polisi lalu lintas yang bertugas. Saya juga melihat beberapa klinik, pasar kecil, dan toko-toko di Kabul beroperasi," serunya.
Ia menambahkan, ada laki-laki dan perempuan berpakaian gaya Barat berjalan-jalan di kota tersebut. Meski demikian, masih banyak orang Afghanistan yang bertanya-tanya nasib mereka di bawah kendali Taliban.
Taliban berusaha memperbaiki citranya di mata internasional terkait kekhawatiran mengenai hak-hak perempuan setelah mereka menguasai Afghanistan. Dalam sebuah konferensi pers di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berjanji akan melindungi hak-hak perempuan, namun tetap dalam "kerangka aturan Islam."
"Perempuan akan menerima semua hak-hak mereka, terlepas apakah itu dalam hal pekerjaan atau aktivitas lain. Ini dikarenakan perempuan adalah bagian kunci dari sebuah masyarakat," kata Zabihullah.
Ia berjanji perempuan di Afghanistan boleh bekerja dan juga mengenyam pendidikan. Sebelum konferensi pers, Taliban mengumumkan "amnesti nasional" dan menyerukan perempuan untuk bergabung ke pemerintahan.
"Semua saudari-saudari kita, semua perempuan kita berada dalam kondisi aman. Alquran menyebutkan bahwa perempuan adalah bagian yang sangat penting dalam masyarakat. Mereka boleh bekerja. Mereka bisa mengenyam pendidikan. Mereka dibutuhkan dan akan terlibat secara aktif," sebut Zabihullah.
"Jika komunitas internasional khawatir terhadap isu ini, kami akan memberi tahu mereka bahwa kami tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada perempuan selama pemerintahan kami nanti," sambungnya.
Baca: Bangun Pemerintahan Baru Afghanistan, Ini Janji Taliban
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News