Presiden Rusia Vladimir Putin disambut pemimpim Korea Utara Kim Jong-un di Bandara Pyongyang. (AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin disambut pemimpim Korea Utara Kim Jong-un di Bandara Pyongyang. (AFP)

Putin Janjikan Keamanan untuk Rezim Kim Jong-Un

Marcheilla Ariesta • 19 Juni 2024 09:40
Pyongyang: Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Korea Utara (Korut) pada Rabu, 19 Juni 2024, sebagai kunjungan pertamanya dalam 24 tahun ke negara itu. Putin berjanji untuk memperdalam hubungan perdagangan dan keamanan dengan Pyongyang.
 
Media pemerintah Rusia menunjukkan Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un berjabat tangan, berpelukan dan berbicara di samping pesawat Putin.
 
Pesawat itu mendarat di Pyongyang sekitar pukul 02.45 waktu setempat, setelah singgah di timur jauh Rusia. Kedua pemimpin tersebut kemudian menaiki limusin yang sama dan berjalan bersama menuju hotel Putin.

Kunjungan tersebut akan mencakup diskusi tatap muka antara kedua pemimpin, serta konser gala, resepsi kenegaraan, pengawal kehormatan, penandatanganan dokumen dan pernyataan kepada media. Jadwal pertemuan disampaikan Penasihat Politik Luar Negeri Putin, Yuri Ushakov.
 
Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, menteri sumber daya alam, kesehatan, dan transportasi, kepala badan antariksa Rusia dan perkeretaapiannya, dan orang penting Putin di bidang energi, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, akan menjadi bagian dari delegasi.
 
Menjelang kunjungan tersebut, Korea Utara tampaknya sedang melakukan persiapan untuk kemungkinan parade militer di pusat kota Pyongyang, menurut citra satelit komersial.
 
KTT tersebut menghadirkan ancaman terbesar terhadap keamanan nasional AS sejak Perang Korea, kata Victor Cha, mantan pejabat keamanan nasional AS yang kini bekerja di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
 
“Hubungan ini, yang sudah lama ada dan dihidupkan kembali oleh perang di Ukraina, melemahkan keamanan Eropa, Asia, dan Amerika Serikat,” tulisnya dalam sebuah laporan pada Senin.
 
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006, dan tindakan tersebut telah diperkuat selama bertahun-tahun.
 
Dewan Keamanan terpecah mengenai cara menangani Pyongyang. Rusia dan Tiongkok mengatakan sanksi yang lebih besar tidak akan membantu, sementara Washington dan sekutunya di Asia menuduh Beijing dan Moskow menguatkan Korea Utara dengan melindungi mereka dari sanksi yang lebih besar.
 
Setelah Korea Utara, Putin akan mengunjungi Vietnam pada Rabu dan Kamis.
 
Baca juga: Karpet Mewah Bunga Mawar Menyambut Putin di Korea Utara
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan