Raisi akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di ibu kota Beijing. Keduanya diperkirakan akan menandatangani sejumlah "dokumen kerja sama."
Iran dan Tiongkok memiliki ikatan ekonomi kuat, terutama di bidang energi, transit, pertanian, perdagangan, dan investasi. Pada 2021, kedua negara menandatangani "pakta kerja sama strategis" untuk 25 tahun ke depan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, Iran dan Tiongkok menghadapi tekanan kuat dari negara-negara Barat atas posisi terhadap konflik tersebut. Tekanan ini diberikan di saat Iran sudah berada di bawah sanksi besar Amerika Serikat (AS) terkait program nuklirnya.
Melansir dari laman Malay Mail, Iran telah muncul sebagai salah satu dari sedikit sekutu Rusia yang tersisa, di saat Moskow didorong lebih dalam ke dalam isolasi internasional atas invasinya ke Ukraina.
Negara-negara Barat menuduh Iran telah memasok pesawat nirawak (drone) bersenjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Teheran membantah tuduhan tersebut.
Desember tahun lalu, Washington mengatakan bahwa Iran dan Rusia memiliki hubungan luas yang melibatkan beragam peralatan seperti helikopter, jet tempur, dan drone.
Invasi Rusia di Ukraina telah menjadi isu sensitif bagi Tiongkok, yang berusaha memposisikan dirinya sebagai negara netral sembari menawarkan dukungan diplomatik kepada sekutu strategisnya, Rusia.
Baca juga: Tiongkok di Pusaran Perang Rusia-Ukraina
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News