Puluhan perempuan berunjuk rasa menuntut hak pendidikan di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 26 Maret 2022. (AFP / Ahmad Sahel Arman)
Puluhan perempuan berunjuk rasa menuntut hak pendidikan di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 26 Maret 2022. (AFP / Ahmad Sahel Arman)

Puluhan Perempuan Afghanistan Berunjuk Rasa Menuntut Hak Pendidikan

Willy Haryono • 27 Maret 2022 19:03
Kabul: Puluhan wanita dan anak perempuan Afghanistan berunjuk rasa di ibu kota Kabul dalam mengecam kelompok Taliban yang melarang mereka bersekolah. "Edukasi adalah hak kami," ujar para pedemo.
 
Demonstran berdiri di dekat gedung Kementerian Pendidikan Afghanistan di Kabul sepanjang Sabtu kemarin. Mereka menyerukan agar sekolah menengah pertama dan atas dibuka untuk anak perempuan.
 
"Edukasi adalah hak kami. Buka pintu untuk sekolah perempuan," teriak para pengunjuk rasa, dikutip dari laman Independent, Minggu, 27 Maret 2022.

Aksi unjuk rasa tersebut dibubarkan petugas keamanan Taliban. Namun sebagian dari perempuan yang turun ke jalan mengaku "siap mati" untuk mendapat pendidikan.
 
Sejumlah grup penegak hak perempuan berencana menggelar aksi protes susulan agar Taliban mau mengubah keputusannya.
 
"Demi membeli kebebasan dan para perempuan yang ingin pergi ke sekolah, saya siap mati," kata seorang guru yang ikut berunjuk rasa kepada kantor berita BBC.
 
"Kami di sini membela hak anak-anak perempuan untuk mendapat pendidikan. Tanpa adanya hak, kami sama saja sudah mati," sambung dia.
 
Aktivis hak perempuan bernama Manbouba Seraj berbicara kepada saluran televisi TOLO TV dalam memprotes kebijakan Taliban. "Bagaimana kami sebagai sebuah negara dapat mempercayai kata-kata kalian lagi? Apa yang harus kami lakukan agar kalian puas? Apakah kami semua harus mati?" tanya dia.
 
Hak-hak wanita dan edukasi bagi anak perempuan merupakan kekhawatiran utama komunitas global saat Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2022. Setelah melewati ketidakpastian selama berbulan-bulan, Kementerian Pendidikan Afghanistan di bawah Taliban mengumumkan pembukaan sekolah untuk semua siswa, termasuk perempuan, pada pekan kemarin.
 
Namun beberapa jam setelah kelas dibuka, pihak kementerian mengeluarkan peraturan baru: "Kami menginformasikan bahwa semua siswi sekolah menengah atas dan sekolah-sekolah yang memiliki murid perempuan di atas kelas 6, untuk mengakhiri kelas hingga pemberitahuan lebih lanjut."
 
Baca:  AS Batalkan Dialog dengan Taliban atas Penutupan Sekolah untuk Perempuan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan