"Ini terasa seperti pelanggaran kepercayaan," katanya pada Minggu 30 Januari 2022 dalam sebuah wawancara dengan Radio New Zealand, yang dikutip AFP, Senin 31 Januari 2022.
Charlotte Bellis bekerja untuk Al-Jazeera di Afghanistan, di mana rekan fotografernya Jim Huylebroek juga tinggal. Tapi dia tidak menyadari dia hamil sampai dia kembali ke markas Al Jazeera di Doha, Qatar.
Baca: Sedang Hamil, Jurnalis Selandia Baru Ditolak Masuk ke Negaranya Sendiri.
Adalah ilegal untuk hamil dan tidak menikah di Qatar, jadi Bellis merahasiakan kehamilannya saat dia bersiap untuk kembali ke Selandia Baru.
Ketika diberitahu bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk pengecualian di bawah kontrol perbatasan ketat yang diberlakukan covid-19 di Selandia Baru dan dengan Afghanistan satu-satunya tempat lain dia dan Huylebroek memiliki visa untuk tinggal, Bellis mengatakan, dia menelepon kontak senior Taliban dan diberitahu bahwa dia bisa memberikan lahir di sana.
"Kami senang untuk Anda, Anda bisa datang dan Anda tidak akan mendapat masalah," kata Bellis menirukan pernyataan Taliban dalam sebuah wawancara dengan New Zealand Herald.
"Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja," tambahnya Bliss.
"Pada saat saya membutuhkan, Pemerintah Selandia Baru mengatakan Anda tidak diterima di sini. Ketika Taliban menawarkan Anda -,seorang wanita hamil yang belum menikah,- tempat yang aman, Anda tahu situasi Anda kacau,” tuturnya.
Setelah mengumumkan situasinya, dan melibatkan pengacara, Bellis mengatakan dia telah dihubungi oleh pejabat Selandia Baru yang mengatakan permohonannya yang ditolak sedang ditinjau.
Menteri Tanggap Covid-19 pemerintah Chris Hipkins mengatakan,dia telah meminta para pejabat untuk memeriksa apakah prosedur yang tepat telah diikuti dalam kasus Bellis, "yang muncul pada dengar pendapat pertama untuk menjamin penjelasan lebih lanjut".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News