Langkah ini diambil untuk memperkuat pencegahan perang di negara itu.
Korea Utara belum merinci tugas operasional untuk unit harus depan tersebut. Namun, para analis mengatakan, Pyongyang mungkin berencana mengerahkan senjata nuklir ke medan perang dengan menargetkan Korea Selatan (Korsel).
Dilansir dari Voice of America, Jumat, 24 Juni 2022, Kim menyerukan seluruh pasukannya untuk berusaha sekuat tenaga dalam melaksanakan rencana penguatan kekuatan militer negara.
"Ia juga menyerukan agar pasukan mengkonsolidasikan kemampuan pertahanan diri yang kuat untuk mengalahkan kekuatan musuh dan dengan demikian melindungi martabat negara dengan baik," lapor kantor berita negara Korut, KCNA.
"Korea Utara bisa saja menambahkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis dalam rencana operasi barunya mengingat penggunaan istilah pencegah perang yang digunakannya untuk merujuk pada kemampuan nuklir," ucap analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional di Seoul.
Baca juga: Korea Utara Rampungkan Perluasan Fasilitas Nuklir
Pada Kamis kemarin, KCNA merilis foto pejabat tinggi Korea Utara dalam pertemuan dengan peta pantai timur Semenanjung Korea, di mana pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan berada.
Korut telah menembakkan sekitar 30 rudal di 18 kegiatan peluncuran selama paruh pertama 2022. Bahkan, rudal balistik antarbenua yang diluncurkan untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Kim menekankan, Korut akan menggunakan senjata nuklirnya secara proaktif saat diancam atau diprovokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News