Kedua belah pihak dilaporkan membahas isu-isu seperti situasi terkini Afghanistan.
"Delegasi yang dipimpin oleh seorang tokoh senior Taliban, Abdul Salam Hanafi, bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk Afghanistan di Kabul," kata TASS mengutip Naim, Rabu, 25 Agustus 2021.
Kedua belah pihak membahas keamanan kedutaan dan diplomat Tiongkok. Mereka juga membahas mengenai hubungan bilateral dan bantuan kemanusiaan Negeri Tirai Bambu.
Setelah merengkuh Afghanistan usai Amerika Serikat hengkang, Taliban terus mendekati sejumlah negara agar dunia menerima kekuasaannya. Kini, mereka mulai tebar pesona demi menggaet Tiongkok dan Rusia.
Sebagian pengamat menganggap manuver Taliban ini bakal gagal, sementara yang lain optimistis. Sebagian pengamat menganggap Taliban penuh daya tarik dengan sumber daya alam, sementara yang lain khawatir bayang-bayang citra teroris.
Baca juga: Tiongkok Tegaskan Dunia Harus Dukung Afghanistan Bukan Menekannya
Iming-iming investasi memang menggiurkan, apalagi tanah Afghanistan penuh dengan sumber daya alam yang diincar dunia. Meski miskin, warga Afghanistan sebenarnya tinggal di atas tanah yang menyimpan kekayaan mineral hingga senilai USD1 triliun berdasarkan perkiraan Pentagon.
Menurut Taliban, Tiongkok selama ini selalu berperan mendukung perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
"Tiongkok adalah negara besar dengan kemampuan dan perekonomian yang kuat. Saya pikir mereka bisa memainkan peran sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi dan rekonstruksi Afghanistan," kata Juru Bicara Taliban, Shuhail Shaheen, dalam wawancara dengan stasiun televisi CGTN beberapa hari lalu.
Menurut Shaheen, peranan Beijing bisa meningkatkan peranan mereka di Afghanistan karena tidak memerangi mereka seperti yang dilakukan Rusia dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News