Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Foto: AFP
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Foto: AFP

Tiongkok Tegaskan Dunia Harus Dukung Afghanistan Bukan Menekannya

Fajar Nugraha • 20 Agustus 2021 12:06
Beijing: Dunia harus membimbing dan mendukung Afghanistan saat transisi ke pemerintahan baru alih-alih memberikan tekanan lebih besar padanya. Hal ini disampaikan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
 
“Situasi di Afghanistan, di mana Taliban telah merebut kembali kekuasaan 20 tahun setelah dipaksa keluar oleh invasi pimpinan Amerika Serikat (AS), tetap tidak stabil dan tidak pasti,” kata Wang dalam sambungan telepon Kamis 19 Agustus 2021, seperti dikutip oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
 
Baca: Taliban Temui Mantan Presiden Afghanistan, Bahas Pemerintahan.

“Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbingnya ke arah yang positif daripada memberikan lebih banyak tekanan,” tegas Wang Yi.
 
“Dukungan yang kondusif dapat menstabilkan situasi,” tambahnya.
 
Tiongkok belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru tetapi Wang bulan lalu menjamu  Kepala Kantor politik Taliban, Mullah Baradar, di Tianjin. Saat itu Wang mengatakan bahwa Taliban diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian dan rekonstruksi Afghanistan.
 
Dalam pembicaraan telepon dengan Raab, Wang juga mengatakan masyarakat internasional seharusnya tidak menggunakan Afghanistan sebagai medan pertempuran geopolitik, tetapi harus menghormati kemerdekaannya dan kehendak rakyatnya, kata pernyataan kementerian luar negeri.
 
Negeri Tirai Bambu secara konsisten menolak kritik asing terhadap sistemnya sendiri dan umumnya menolak tekanan internasional terhadap negara lain sebagai campur tangan.
 
Wang menambahkan telah ada ‘tanda-tanda positif’ dalam hubungan Tiongkok-Inggris setelah titik terendah baru-baru ini. Itu sesuai dengan pernyataan sebelumnya oleh Raab bahwa hubungan harus ditentukan oleh kerja sama, bukan perselisihan.
 
Hubungan dengan Inggris memburuk ketika Tiongkok tahun lalu memperkenalkan undang-undang keamanan nasional di bekas wilayah Inggris di Hong Kong dan juga telah tegang oleh tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, yang dibantah Beijing, serta oleh ketegangan atas pandemi covid-19.
 
“Kami bersedia memperkuat komunikasi dengan Inggris tentang vaksin, pengobatan, dan penelusuran asal-usul virus,” pungkas Wang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan