Lilin terlihat menyala di jendela gedung Konsulat AS yang berada di sebelah kediaman pemimpin Hong Kong, Carrie Lam. Lilin menyala juga terlihat di kantor Uni Eropa pada Jumat malam.
"Setiap upaya untuk mengeksploitasi Hong Kong untuk melakukan kegiatan infiltrasi atau sabotase terhadap daratan (Beijing) melintasi garis merah ... benar-benar tidak dapat ditoleransi," kata juru bicara kantor Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Hong Kong.
Dilansir dari laman AFP, Sabtu, 5 Juni 2021, kantor konsulat AS dan Uni Eropa juga mengunggah foto-foto peringatan Tiananmen yang mereka lakukan di media sosial.
"Kami sekali lagi mendesak badan-badan negara terkait di Hong Kong untuk segera berhenti mencampuri urusan kami dan urusan dalam negeri Tiongkok pada umumnya, dan menghindari bermain api," imbuh jubir tersebut.
Baca juga: Tiongkok Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Anak 3-17 Tahun
Selama tiga dekade di Hong Kong, seringkali puluhan ribu orang mengadakan nyala lilin setiap 4 Juni. Aksi ini untuk mengenang mereka yang tewas pada 1989 ketika tank dan pasukan menghancurkan protes pro-demokrasi di Beijing.
Kerumunan aksi membengkak dalam beberapa tahun terakhir karena warga Hong Kong merasa gerah di bawah pemerintahan Beijing yang semakin tegas.
Kilatan pembangkangan masih berkedip di seluruh kota pada Jumat malam ketika penduduk secara bersamaan menyalakan lampu ponsel mereka atau menyalakan lilin di beberapa distrik di seluruh kota untuk menandai tanggal tersebut. Ada panggilan online bagi orang-orang untuk mematikan lampu di rumah dan meletakkan lilin di jendela mereka sebagai peringatan.
Peringatan 4 Juni di depan umum dilarang di Tiongkok daratan. Hingga saat ini, Hong Kong semi-otonom adalah satu-satunya tempat di Negeri Tirai Bambu di mana peringatan skala besar masih ditoleransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News