Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. (Press service of the President of Uzbekistan)
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. (Press service of the President of Uzbekistan)

Presiden Uzbekistan Menang Lagi dalam Pemilu, Akan Berkuasa Hingga 2030

Willy Haryono • 10 Juli 2023 16:18
Tashkent: Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev terpilih kembali dalam pemilihan umum dengan raihan 87,1% suara pada Minggu kemarin, kata Komisi Pemilihan Umum negara itu pada Senin ini, 10 Juli 2023. Lebih dari 15 juta pemilih telah berpartisipasi dalam pemilu terbaru di Uzbekistan.
 
Mirziyoyev, yang telah memimpin negara terpadat di Asia Tengah sejak 2016, menyerukan pemilu lebih awal setelah mengubah konstitusi negara melalui referendum yang mengatur ulang penghitungan masa jabatannya dan memperpanjang masa jabatan presiden dari lima menjadi tujuh tahun.
 
Dikutip dari laman Al Jazeera, Mirziyoyev sudah diprediksi akan menang pemilu karena melawan tiga kandidat yang sebagian besar namanya tidak dikenal publik. Ketiganya berasal dari Partai Ekologis, Partai Demokratik Rakyat, dan Partai Sosial Demokrat Adolat.

Sebelumnya, Mirziyoyev pernah menjabat sebagai perdana menteri di bawah pendahulunya Islam Karimov, dan menyebut dirinya sebagai seorang pembaharu sejak berkuasa. Ia pernah berjanji untuk menciptakan "Uzbekistan Baru".
 
Ia telah melakukan reformasi yang telah lama ditunggu-tunggu yang menyederhanakan pajak, menghilangkan rintangan bagi bisnis dan memungkinkan banyak orang menyelesaikan masalah birokrasi mereka melalui petisi di website kepresidenan.
 
Sejumlah LSM mengatakan kondisi hak asasi manusia di Uzbekistan membaik di bawah kepemimpinan Mirziyoyev. Ia mengakhiri kerja paksa di ladang kapas negara itu dan membebaskan tahanan politik yang dipenjara selama pemerintahan panjang Karimov.
 
Namun, pemerintah saat ini juga dituduh berusaha melemahkan upaya demokrasi negara yang masih muda.
 
Para pemimpin di beberapa negara pasca-Soviet — termasuk Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, pemimpin Tajik Emomali Rahmon dan Karimov — telah memperpanjang masa jabatan mereka melalui amandemen konstitusi dan para analis telah memperingatkan bahwa di balik citra reformisnya, Mirziyoyev tampaknya mengikuti jejak mereka.
 
Baca juga:  Presiden Uzbekistan Bisa Menjabat Sampai 2040 Jika Perubahan Konstitusi Disetujui
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan