Melansir dari laman rnz.co.nz, Sabtu, 18 Maret 2023, Otoritas sungai negara bagian mengatakan bahwa kematian jutaan ikan ini diakibatkan gelombang panas yang sedang berlangsung dan memengaruhi sungai Darling-Baaka.
Penduduk setempat mengatakan itu adalah peristiwa kematian ikan terbesar yang pernah melanda Menindee. Tiga tahun lalu, warga Menindee pernah mengalami peristiwa serupa, namun tidak terlalu besar.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Departemen Industri Primer (DPI) NSW mengatakan gelombang panas membuat "tekanan lebih lanjut pada sistem yang telah mengalami kondisi ekstrem dari banjir skala besar."
Gelombang panas menjadi lebih sering, lebih intens, dan bertahan lebih lama karena perubahan iklim yang disebabkan manusia. Dunia telah menghangat sekitar 1,1 Celcius sejak era industri dimulai, dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.
Berbicara kepada BBC, penduduk Menindee Graeme McCrabb menggambarkan kematian itu sebagai sesuatu yang hampir tak dapat dipercaya.
"Mungkin situasinya akan sedikit lebih menantang hari ini," katanya, memperingatkan bahwa ia dan warga mengantisipasi akan ada lebih banyak lagi ikan mati.
Sekitar 500 orang tinggal di kota Menindee di ujung barat NSW. Sungai Darling-Baaka di kota tersebut adalah bagian dari Murray Darling Basin, sistem sungai terbesar di Australia.
DPI NSW juga mengatakan bahwa kematian ikan itu mengganggu masyarakat setempat. "Bayangkan saja ada ikan membusuk di dapur Anda, dan semua pintu tertutup dan tanpa AC. Jumlah ikannya di sini ada jutaan," sebut McCrabb.
Suhu di Menindee diperkirakan mencapai 41 Celcius pada Sabtu ini. Tingginya temperatur udara akan membuat aroma dari jutaan ikan yang mati semakin kuat.
Baca juga: Air Laut Berwarna Hijau, Ribuan Ikan di Selayar Mati
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News