‘J’ yang merupakan pekerja migran Filipina akhirnya dijadwalkan pulang kembali ke negaranya Rabu lalu, mengikuti visanya yang ditolak.
‘J’ mengatakan, dia diberitahu oleh rumah sakit untuk menjalani karantina di rumah karena rumah sakit sudah penuh, dan dia tidak memiliki gejala apa pun.
Baca: Hadapi Gelombang Covid-19, Rumah Sakit di Hong Kong Kewalahan.
Namun, perempuan 35 tahun itu tidak memiliki tempat untuk kembali karena dia telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Pasalnya, visanya baru saja ditolak majikan baru.
Seperti diketahui, pekerja rumah tangga di Hong Kong harus secara hukum 'tinggal' bersama majikan mereka.
Buruh migran itu menghubungi Federasi Serikat Pekerja Rumah Tangga Asia (FADWU) Hong Kong. Mereka memberinya tenda, kantong tidur, masker, beberapa perlengkapan kebersihan, serta beberapa makanan.
"Saya kedinginan karena cuaca (sangat) dingin," kata ‘J’, dikutip dari Hong Kong Free Press (HKFP), Jumat, 18 Februari 2022.
Suhu di Hong Kong diperkirakan turun hingga 10 derajat Celcius selama akhir pekan.
Eni Lestari, Ketua Aliansi Migran Internasional mengatakan, kelompoknya juga menerima telepon dari pekerja migran Indonesia setelah mereka dinyatakan positif. Mereka saat ini menangani setidaknya dua kasus.
Lestari mengatakan, rombongan tersebut akhirnya menghubungi KJRI setelah menghubungi departemen. KJRI Hong Kong akhirnya menempatkan salah satu TKI tersebut di hotel karantina yang telah ditentukan.
Aktivis migran itu mengatakan banyak pekerja rumah tangga asing yang harus bergantung pada majikannya untuk mendapatkan informasi tentang pandemi covid-19 dan aturan jarak sosial terbaru.
"Komunitas berada dalam kegelapa, kami tidak mengetahui semua perubahan informasi baru, tetapi juga tentang apa yang harus dilakukan," tutur Lestari.
Ia juga mengatakan, lebih banyak pekerja rumah tangga telah ditolak hari liburnya sejak wabah Omicron, dan bahkan ketika pekerja migran diberi hari libur, seringkali mereka disuruh tinggal di dekat rumah.
Lestari juga mengatakan, ada standar ganda ketika majikan pekerja rumah tangga asing membatasi kegiatan sosial.
Hong Kong mencatat 37.071 infeksi dan 242 kematian sejak awal pandemi sejak awal pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News