Dalam kunjungannya, Kim Jong-un menyoroti "kekurangan" dalam organisasi produksi amunisi Korea Utara. Ia juga mengeluarkan seruan untuk penyesuaian kembali, sekaligus menekankan kepentingan strategis terkait produksi senjata.
Foto-foto kunjungan Kim Jong-un ke pabrik amunisi yang dirilis KCNA memperlihatkan dirinya sedang memeriksa kendaraan peluncur rudal jarak pendek.
Kunjungan Kim dilakukan di tengah kecaman hampir 50 negara terhadao Korea Utara seputar pengiriman rudal balistik Korea Utara ke Rusia, yang kemudian digunakan terhadap pasukan Ukraina.
"Penggunaan rudal balistik DPRK oleh Rusia di Ukraina juga memberikan wawasan teknis dan militer berharga bagi DPRK,” kata pernyataan bersama 50 negara, menggunakan akronim dari nama resmi Korea Utara, seperti dikutip dari Malay Mail pada Rabu, 10 Januari 2024.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dalam sebuah panggilan telepon dengan mitranya dari Korea Selatan, Chang Ho-jin, secara tegas mengutuk transfer rudal-rudal Korut ke Rusia.
Reunifikasi dengan Korea Selatan
Sementara juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menyatakan bahwa Rusia telah menembakkan lebih banyak senjata semacam itu ke Ukraina, termasuk di Kharkiv. Hal ini juga meliputi penggunaan rudal balistik Korea Utara oleh Rusia pada 30 Desember dan 2 Januari.AS beserta sekutu dan mitranya akan membawa masalah senjata Korut ini ke Dewan Keamanan PBB.
Masih dalam kunjungan ke pabrik amunisi, Kim Jong-un menyatakan bahwa sudah saatnya untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang "paling bermusuhan" terhadap Pyongyang. Ia juga menuduh Seoul telah menghasut konfrontasi dan penumpukan senjata, sembari mendesak peningkatan kemampuan militer demi pertahanan nasional.
Kim Jong-un menggambarkan memburuknya hubungan antara kedua Korea sebagai fase perubahan baru dan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Dalam sambutannya pada pertemuan partai bulan lalu, Kim Jong-un menyatakan bahwa reunifikasi damai dengan Korsel sudah tidak mungkin terjadi.
"Kami tidak akan secara sepihak mengadakan peristiwa besar dengan kekuatan luar biasa di Semenanjung Korea, dan kami juga tidak berniat menghindari perang," tegas Kim Jong-un.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Korea Utara akan membuat perubahan kebijakan yang menentukan terkait hubungan dengan Korea Selatan. (Atika Pusagawanti)
Baca juga: Kim Jong Un: Kami tak akan Ragu Musnahkan Korea Selatan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News