"Penyelenggaraan webinar dimaksudkan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2022 dan untuk diseminasi informasi terkait aturan ketenagakerjaan dan pelindungan WNI di luar negeri," ungkap Heru Prayitno, Minister Counsellor KBRI Kolombo.
"Sebagai warga negara Indonesia yang berada di Sri Lanka dan Maladewa, kita semua senantiasa harus meningkatkan semangat kebangsaan dengan tetap melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila," ucap Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa, Dewi Gustina Tobing.
Dalam keterangan tertulis KBRI Kolombo yang diterima Medcom.id, Senin, 20 Juni 2022, Dubes Dewi juga meminta masyarakat dan pekerja migran Indonesia di Sri Lanka dan Maladewa agar mengetahui aturan ketenagakerjaan dan ketentuan hukum yang berlaku selain memahami hak dan kewajibannya.
"Aturan ketenagakerjaan dan ketentuan hukum yang berlaku penting diketahui agar masyarakat pekerja migran Indonesia tidak mengalami kesulitan dan bahkan menghadapi permasalahan hukum," jelas Dubes Dewi.
Webinar menghadirkan empat pembicara, yaitu Dian Muhammad-Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi BPIP, Judha Nugraha-Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu, Tudiono-Direktur Otoritas Pusat dan Hukum Internasional Kemenhukham, dan Devriel Sogia-Direktur Penempatan Nonpemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI. Sesi pembahasan berlangsung dengan moderator Heru Prayitno dari KBRI Kolombo.
Hal-hal penting yang mengemuka pada pembahasan antara lain adalah pentingnya nilai-nilai Pancasila demi menyongsong Indonesia maju 2030 dan generasi emas Indonesia 2045, implementasi prinsip-prinsip pelindungan WNI di luar negeri, dimensi hukum perdata internasional dalam konteks perkawinan campur, layanan apostille terkait legalisasi dokumen, dan penempatan pekerja migran Indonesia secara aman, prosedural dan terlindungi.
Saat ini terdapat sekitar 300 WNI di Sri Lanka yang pada umumnya menikah dengan warga setempat dan sebagiannya bekerja di sektor pariwisata. Di Maladewa terdapat sekitar 2500 WNI yang sebagian besar merupakan pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata.
Di Maladewa juga terdapat PMI di sektor infrastruktur serta WNI yang menikah dengan warga setempat. Terkait WNI di Sri Lanka, KBRI Kolombo terus berkomunikasi dan memastikan bahwa mereka masih dapat memenuhi kebutuhan pokok di tengah krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan BBM, gas LPG, obat-obatan dan pangan.
"KBRI Kolombo dari waktu ke waktu terus memantau kondisi WNI yang jumlahnya berkisar 300 orang dan siaga membantu memenuhi kebutuhan pokok para WNI yang sangat membutuhkan," jelas Dubes Dewi.
Mengenai Maladewa, Dubes Dewi menyampaikan, KBRI Kolombo bekerja sama dengan pemerintah pusat terus berupaya meningkatkan jumlah pekerja migran Indonesia, mengingat terbukanya peluang di berbagai sektor, termasuk kesehatan dan infrastruktur selain hospitaliti, pariwisata dan perhotelan.
"Webinar dimeriahkan acara kuis dengan hadiah menarik, diberikan kepada peserta yang menjawab pertanyaan narasumber dengan benar," pungkas Heru.
Baca: Warung Konsuler di Male Jangkau WNI di Maladewa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News