Penembakan terjadi di dalam dan sekitar desa Oting di distrik Mon, Nagaland, saat berlangsungnya operasi pemberantasan pemberontak oleh Assam Rifle, sebuah kelompok yang merupakan bagian dari pasukan India.
Insiden terjadi saat sebuah truk yang mengangkut sekitar 30 pekerja tambang batu bara melewati kamp Assam Rifle.
"Para prajurit memiliki data intelijen mengenai pergerakan militan di lokasi. Saat melihat truk, mereka mengira itu adalah pemberontak. Penembakan itu menewaskan enam pekerja tambang," kata seorang polisi senior India di New Delhi, dikutip dari laman TRT World, Minggu, 5 Desember 2021.
"Setelah kabar penembakan menyebar di desa (Oting), ratusan warga mengepung kamp. Mereka membakar beberapa kendaraan Assam Rifles dan terlibat bentrok dengan para personelnya," sambung dia.
Assam Rifles merespons serangan, yang berujung pada tewasnya delapan warga sipil dan satu petugas keamanan. Total 14 warga sipil tewas dalam kesalahpahaman tersebut.
Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengaku "terpukul" usai menerima kabar tewasnya sejumlah warga sipil di tangan pasukan keamanan pada Sabtu malam. Kepala Menteri Nagaland, Neiphiu Rio, menegaskan bahwa investigasi akan dilakukan dan mereka yang terbukti bersalah akan dihukum.
Rio menyebut insiden tersebut terjadi akibat kesalahan data intelijen.
Warga Nagaland beberapa kali menuduh pasukan India sering keliru membedakan antara warga sipil dan pemberontak.
Dalam beberapa tahun terakhir, India berusaha membujuk Myanmar untuk mengusir para pemberontak dari area hutan mereka, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Nagaland, Manipur dan Arunachal Pradesh.
Baca: Tiga Warga Sipil Tewas Ditembak di Kashmir India
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News